Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana

Kompas.com - 08/06/2025, 20:03 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendesak Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk mempercepat penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayahnya.

Hal ini penting untuk mendukung sektor industri strategis yang sedang berkembang di kawasan Metropolitan Rebana.

"Majalengka bagian utara akan menjadi kawasan industri strategis," ujar Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/6/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi ke Geng Motor Cirebon: Mau Dipenjara atau Dipesantrenkan?

Dedi menekankan pentingnya pengembangan program studi berbasis pasar di perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Majalengka.

Ia juga menekankan agar jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) disesuaikan dengan kebutuhan industri.

"Yang harus dibangun pertama adalah pengembangan pendidikan tinggi berbasis pasar. SMK juga harus didorong pertumbuhannya supaya menguasai industri Rebana," tuturnya.

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi soal Barak Militer, Dedi Mulyadi: Nggak Usah Ditanggapi Emosi

Kawasan Rebana, yang meliputi wilayah Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Subang, saat ini mulai berkembang dengan munculnya sejumlah industri baru.

Selain itu, Dedi juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah lainnya di kawasan tersebut harus bersiap menyiapkan SDM lokal yang memiliki kompetensi di bidang keilmuan, serta membangun mentalitas yang baik.

"Sikap mentalnya juga harus dibangun, kalau tidak maka pabrik akan diisi oleh SDM dari wilayah lain," ujarnya.

Dedi menambahkan bahwa pembangunan mental harus dilakukan melalui pendidikan karakter, yang ia sebut sebagai manusia panca waluya.

Konsep ini mencakup lima aspek: cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), pinter (pintar), dan singer (sukses).

"Gimana sikap mentalnya? Membangun pendidikan karakter yang disebut manusia panca waluya, cageur, bageur, bener, pinter, singer," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Regional
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Regional
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Regional
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Regional
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Regional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Regional
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Regional
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Regional
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Regional
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Regional
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Regional
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Regional
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau