Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri P2MI Dorong Pelajar di Pontianak Kerja di Jepang

Kompas.com - 20/06/2025, 13:42 WIB
Hendra Cipta,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyebut Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Pontianak, Kalimantan Barat, berpotensi besar menjadi basis pengiriman tenaga kerja terampil ke Jepang.

Dalam kunjungan kerjanya ke Pontianak, Jumat (20/6/2025), Karding menilai kurikulum di SMTI Pontianak telah setara dengan standar pendidikan vokasi Jepang.

 “Anak-anak di sini punya potensi besar. Kurikulumnya sudah kompeten. Tinggal kita dorong ke arah peluang kerja global, terutama Jepang,” kata Karding kepada wartawan.

Baca juga: 230 PMI Dideportasi dari Malaysia, 7 Anak Ikut Dipulangkan Lewat Batam

Karding menjelaskan bahwa kementerian akan menyiapkan pelatihan bahasa Jepang serta melakukan survei minat sejak kelas awal, agar siswa lebih siap saat lulus.

“Mereka sudah kuat di teknologi mesin, itu sangat dibutuhkan di pasar kerja global,” ujarnya.

Ia menargetkan lulusan SMTI Pontianak bisa langsung disalurkan ke luar negeri, terutama Jepang, dengan bekal keterampilan dan kemampuan bahasa yang mumpuni.

Bonus Demografi dan Peluang Kerja Luar Negeri

Menurut Karding, langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menghadapi bonus demografi. Setiap tahun, Indonesia menghadapi masuknya sekitar 4 juta angkatan kerja baru.

Namun, hingga Mei 2025, terdapat 1,7 juta job order dari luar negeri yang belum terisi. Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 297 ribu posisi.

“Sisanya, lebih dari 1,4 juta lowongan kerja masih kosong,” ungkapnya.

Baca juga: Dampingi Menteri P2MI, Gubernur Riau Serukan PMI Patuhi Prosedur Resmi

Ia menegaskan bahwa peluang kerja luar negeri kini mencakup lebih dari 700 jenis pekerjaan, tidak hanya sektor informal, melainkan juga perawat, teknisi, pekerja hospitality, operator, hingga pilot.

Pentingnya Jalur Resmi dan Perlindungan Migran

Karding mengingatkan pentingnya prosedur legal bagi para pekerja migran. Melalui jalur resmi, mereka akan memperoleh kontrak kerja dengan jaminan perlindungan hukum, jam kerja, tempat tinggal, hingga hak cuti.

“Kalau ilegal, risikonya tinggi—eksploitasi, kekerasan, bahkan tak digaji. Ini yang harus dicegah,” tegas Karding.

Peran Strategis Sekolah Vokasi

Ia menilai penyaluran tenaga kerja dari sekolah vokasi seperti SMTI Pontianak adalah langkah strategis untuk menekan angka pengangguran dalam negeri.

Karding menutup dengan menyerukan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, dan kementerian dalam menyiapkan generasi muda menghadapi pasar kerja internasional.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau