Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Paling Luas Alihfungsi Hutan Jadi Sawit, Capai 1,2 Juta Hektar

Kompas.com - 11/07/2025, 16:18 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) menargetkan penyitaan lahan di kawasan hutan di Indonesia seluas 3,7 hektar.

Dari jumlah tersebut, Provinsi Riau mencatatkan perambahan hutan untuk kebun sawit paling luas, mencapai sekitar 1,2 juta hektar.

Hal ini diungkapkan oleh Komandan Satgas PKH, Mayjen TNI Dody Triwinarto, saat melakukan audiensi dengan Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI pada Kamis (10/7/2025).

"Target nasional itu ada 3,7 hektar. Ada Riau, Kalimantan, hingga Sumatera Utara. Nah, Riau ini yang paling luas kawasan hutan yang berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit," jelas Dody.

Baca juga: Disebut Merambah Hutan TNTN, Warga: Ini Sangat Menyakitkan...

Salah satu area dengan perambahan hutan yang signifikan berada di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan.

Dody menambahkan, tim Satgas PKH terus berupaya mengambil kembali lahan yang dirambah tersebut dengan pendekatan persuasif, agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat.

"Dalam hal ini, puluhan ribu warga yang menguasai lahan menolak relokasi mandiri dan masih bertahan di lahannya sampai saat ini. Mereka diberikan waktu tiga bulan untuk relokasi mandiri," kata Dody.

Baca juga: Dijanjikan Sejak 2013, Lahan Transmigran di Nunukan Masih Dikuasai Perusahaan Sawit, 230 KK Terlantar

Saat ini, sebanyak 300 prajurit dari Satgas PKH sedang bertugas di TNTN untuk menertibkan lahan tersebut.

"Sudah enam minggu mereka di sana mendata. Ada 300 personel di sana. Tidak pulang-pulang, termasuk saat Lebaran haji. Saya juga di sana saat Lebaran haji," ungkap Dody.

Petugas melakukan pendataan untuk mengetahui siapa saja pemilik lahan di TNTN.

Dody mengungkapkan, warga yang memiliki lahan di sana umumnya hanya memiliki 2 hingga 3 hektar.

Sementara kebun sawit yang luasnya mencapai ratusan hektar dimiliki cukong-cukong yang tinggal di luar daerah.

"Yang punya kebun ratusan hektar itu tinggal di Pekanbaru, Medan, atau Jakarta. Di sana ada warga yang hanya menjadi pekerja atau suruhan cukong," jelas Dody.

Secara perlahan, tim Satgas PKH berupaya memulihkan kawasan hutan tersebut.

Baru-baru ini, mereka berhasil memulihkan 1.000 hektar di Desa Segati, Kabupaten Pelalawan.

Warga diharapkan secara sukarela menyerahkan lahannya kepada negara untuk pemulihan kawasan hutan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
Regional
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Regional
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Regional
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Regional
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Regional
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Regional
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
Regional
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Regional
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Regional
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Regional
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Regional
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Regional
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Regional
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Regional
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau