Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

105 SD Negeri di Temanggung Kurang Murid, Ada Sekolah Hanya Dapat 1 Siswa

Kompas.com - 17/07/2025, 11:22 WIB
Egadia Birru,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 105 dari 406 sekolah dasar negeri di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami kekurangan siswa setelah seleksi penerimaan murid baru (PPDB) ditutup.

Rata-rata, setiap SD hanya menerima kurang dari 10 siswa baru.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Agus Sujarwo, menjelaskan bahwa sebuah SD dikatakan tidak kekurangan murid jika setiap kelas dapat menampung minimal 15 anak dan maksimal 28 anak.

Namun, dari 105 SD yang kekurangan siswa, sebanyak 33 di antaranya hanya menerima satu sampai lima siswa.

“Yang hanya menerima satu murid di SD Butuh dan SD Pengilon, Bulu,” ungkap Agus saat dihubungi, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: SD Negeri Hanya Dapat 1 Murid, Orang Tua Lebih Pilih Sekolah Swasta?

Agus menambahkan bahwa SD Butuh hanya menerima satu siswa pada seleksi tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh lokasi sekolah yang berdekatan dengan sekolah lain yang lebih dipilih oleh siswa.

Sementara itu, SD Pengilon kekurangan murid baru pada tahun ini.

Menurut Agus, penyebab kekurangan siswa di SD negeri di Temanggung dapat dilihat dari beberapa faktor, salah satunya adalah berkurangnya jumlah anak usia 7 tahun—usia minimal untuk masuk SD.

Selain itu, orang tua atau wali siswa bebas memilih sekolah tujuan, termasuk sekolah swasta.

Ia juga menyebutkan bahwa banyaknya sekolah imbas keputusan SD Inpres sebelum program Keluarga Berencana turut mempengaruhi kondisi ini.

Baca juga: Murid Seret, Guru Honorer di SMK Swasta Sukabumi Terancam Tak Mengajar

Untuk mengatasi masalah kekurangan siswa, Agus mengusulkan adanya penggabungan (regrouping) antara SD yang kekurangan murid.

"Hasil pemetaan kami 33 sekolah itu yang bisa di-regrouping. Tapi, regrouping memperhitungkan banyak faktor, seperti dampak sosial, jarak, guru, sarana prasarana," jelas Agus.

Terakhir, penggabungan SD di Temanggung dilakukan pada tahun 2019 di Desa Jombor, Kecamatan Jumo, yang melibatkan dua sekolah dengan kondisi yang berbeda—satu sekolah kekurangan siswa, sedangkan yang lain siswanya penuh.

Pemerintah Kabupaten Temanggung juga berupaya memperbaiki sarana dan prasarana sekolah serta meningkatkan kompetensi guru untuk mendorong lebih banyak anak agar melanjutkan pendidikan di SD negeri.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau