NUNUKAN, KOMPAS.com - Siti Nurharisa (24), salah satu penumpang speed boat yang terlibat kecelakaan dengan speed boat kargo Borneo Ekspress 02, meninggal dunia pada Kamis (1/8/2025) malam.
Sebelumnya, Siti mengalami luka berat akibat insiden yang terjadi di perairan depan Pangkalan Speed Tradisional Haji Putri, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Senin (28/7/2025).
Sekretaris RSUD Nunukan, Muhammad Saleh, mengonfirmasi bahwa Siti meninggal dunia pukul 22.00 WITA.
"Meninggal pukul 22.00 WITA semalam," ujarnya.
Baca juga: Tabrakan Dua Speed Boat di Nunukan Tewaskan Satu Motoris, Aktivis Desak Penertiban Dermaga Ilegal
Saleh tidak menjelaskan secara perinci penyebab kematian Siti setelah dirawat selama empat hari di ruang ICU.
Ia hanya menyatakan bahwa kondisi kesehatan Siti terus menurun setelah dibawa ke rumah sakit, sehingga harus dirawat intensif.
"Pada saat pasien dibawa ke RSUD Nunukan, pasca insiden tabrakan, kondisi kesehatannya terus menurun, sehingga dimasukkan ke ICU untuk observasi. Namun ternyata tekanan darahnya semakin menurun dan akhirnya meninggal di ICU," jelas Saleh.
Kecelakaan tersebut melibatkan speed boat kargo berkapasitas 200 PK yang bertabrakan dengan speed boat penumpang bermesin 40 PK.
Peristiwa tragis ini mengakibatkan motoris speed boat penumpang, Rexsi Joseph Kabelen (23), juga meninggal dunia.
Rexsi sempat dilarikan ke Puskesmas Nunukan Kota, namun nyawanya tidak tertolong.
Polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan mengamankan kedua speed boat yang terlibat dalam kecelakaan.
Tiga anak buah kapal (ABK) dari speed boat Borneo Ekspress 02 juga diamankan untuk dimintai keterangan.
Mereka adalah Mohammad Sabir (28), motoris/nakhoda, Muhammad Aslan (19), dan Roy Wilson (18).
Menurut Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, Danlanal Nunukan, insiden bermula ketika Borneo Ekspress 02 yang membawa muatan logistik berlayar dari PLBL Liem Hie Djung menuju Pelabuhan Sei Nyamuk, Pulau Sebatik.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Speed Boat di Nunukan, Kapal Penumpang Terbelah Dua
"Informasi dari motoris kapal kargo dan juga masyarakat menyebutkan, Borneo 02 Ekspress berlayar sesuai alur pelayaran. Tiba-tiba kapal cepat 40 PK memotong haluan, sehingga tertabrak di bagian tengah sampai akhirnya terbelah," jelas Letkol Primayantha.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini