Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Mangrove Ditanam di Bangka, Ada Harapan Tersembunyi

Kompas.com - 02/08/2025, 08:35 WIB
Heru Dahnur ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANGKA TENGAH, KOMPAS.com – Kawasan kampung nelayan di Desa Penyak, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, kini terancam abrasi dan rusaknya ekosistem pesisir. Untuk memitigasi dampak tersebut, ribuan pohon mangrove mulai ditanam di sepanjang pantai.

“Kami di sini masyarakat nelayan yang hampir 80 persen menggantungkan hidup dari hasil laut,” kata Abdul Fajar (45), nelayan Desa Penyak, Jumat (1/8/2025).

Fajar menyebutkan, penanaman mangrove menjadi solusi atas permasalahan lingkungan yang makin mendesak di wilayah pesisir Bangka.

“Ini menjadi habitat alami mangrove yang bisa membentuk ekosistem terjaga, sebagai sumber perikanan dan pariwisata,” ujarnya.

Desa Penyak berada di jalur lintas tengah Pulau Bangka, berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Pangkalpinang. Hasil tangkapan nelayan dari desa ini sebagian besar dikirim ke Desa Kurau yang telah memiliki fasilitas dermaga pendaratan ikan dan penyimpanan berpendingin (cool storage).

Aksi penanaman mangrove ini didukung PT PLN Wilayah Bangka Belitung melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Kegiatan tersebut melibatkan langsung warga sekitar.

Baca juga: Rembuk Pemuda Tanam 70.000 Mangrove, Fathur Razaq: Ini Sedekah Alam

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung, Dini Sulistyawati, menyebut penanaman mangrove merupakan bentuk nyata kontribusi PLN dalam memperkuat ketahanan ekosistem pesisir dari abrasi, perubahan iklim, dan aktivitas manusia.

“Mangrove bukan sekadar tumbuhan pinggir laut. Ia adalah garda terdepan pertahanan alam – penahan abrasi, menyerap karbon alami, dan rumah bagi beragam spesies yang menopang rantai kehidupan di pesisir,” ujar Dini.

Melalui tema “Beribu Mangrove di Bangka Belitung – Semangat Hijaukan Hutan Mangrove”, program ini bukan sekadar kegiatan simbolik, melainkan upaya konkret pelestarian lingkungan.

“Hari ini kita tanam bukan hanya 10.000 bibit, tapi juga harapan. Harapan untuk masa depan pesisir yang kuat, lestari, dan mampu memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” lanjut Dini.

Ia menegaskan bahwa transformasi PLN menuju energi hijau tidak bisa dilepaskan dari aspek keberlanjutan lingkungan.

“Transisi energi tak hanya tentang teknologi bersih, tapi juga tentang nilai-nilai kepedulian dan kolaborasi yang kita tanamkan, salah satunya lewat pelestarian mangrove ini,” jelasnya.

Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, juga mendukung penuh inisiatif tersebut. Ia menyoroti kekayaan hayati khas daerah tersebut.

“Jenis mangrove di sepanjang Penyak hingga Kurau tergolong unik dan tidak ditemukan di daerah lain di Indonesia,” kata Efrianda.

Ia mendorong komunitas lokal untuk terus menggerakkan kegiatan serupa secara berkelanjutan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
Regional
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Regional
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Regional
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Regional
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Regional
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Regional
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
Regional
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Regional
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Regional
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Regional
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Regional
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Regional
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Regional
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Regional
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau