KOMPAS.com - Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan (TRK) menemui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, dalam kunjungan kerjanya ke Jakarta.
Pertemuan tersebut menjadi bagian dari langkah strategis TRK untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi berbasis potensi lokal.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kompleks Rumah Dinas Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, TRK mengusulkan sejumlah rencana pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Nagan Raya.
Salah satunya adalah perluasan dan perpanjangan landasan pacu Bandar Udara (Bandara) Cut Nyak Dhien dari 1.800 meter (m) menjadi 2.600 m
Baca juga: Kemenhub Kaji Permintaan Prabowo Bangun Bandara Internasional Sebanyak-banyaknya di Daerah
“Ini bukan program yang dimulai dari nol, melainkan kelanjutan dari fasilitas bandara yang sudah ada. Harapan kami, pengembangan ini masuk dalam prioritas nasional,” ujar TRK dalam keterangan resminya, Selasa (5/8/2025).
Usulan tersebut mendapat tanggapan positif dari Menteri PPN Rachmat Pambudy. Ia menyatakan siap mendukung pengembangan Bandara Cut Nyak Dhien.
“Apalagi ini menyangkut konektivitas wilayah barat selatan Aceh yang sangat potensial sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru,” ucap Rachmat.
Selain aspek konektivitas, TRK menilai pengembangan bandara juga penting dilakukan untuk mendukung sektor logistik dan pariwisata di Nagan Raya.
Baca juga: Bupati TRK Berikan Penghargaan Kepada 147 Mahasiswa Berprestasi Asal Nagan Raya
Ia mencontohkan potensi sumber daya alam (SDA) seperti batu giok yang mampu membangkitkan ekonomi masyarakat.
“Batu giok Nagan Raya adalah kekayaan langka yang hanya dimiliki oleh dua wilayah di dunia, yakni Myanmar dan Nagan Raya, Indonesia. Ini potensi strategis yang belum sepenuhnya digarap,” jelas TRK.
Sebagai bentuk promosi potensi daerah, ia menyerahkan cenderamata berupa tasbih giok kepada Rachmat yang menerimanya dengan penuh antusias.
Baca juga: Tengok, Aneka Makanan Khas Aceh Disajikan di Atas Batu Giok
Dalam pertemuan tersebut, TRK juga memaparkan rencana lanjutan pembangunan Masjid Agung Baitul A’la Kabupaten Nagan Raya, yang dikenal dengan nama Masjid Giok.
“Saya juga bercerita tentang rencana melapisi seluruh dinding masjid dengan giok asli Nagan Raya, agar masjid ini menjadi ikon dunia, satu-satunya yang berlapis batu giok,” tegasnya.
Mendengar pemaparan TRK, Rachmat kembali memberikan respons positif. Ia mengapresiasi potensi batu giok Nagan Raya dan menyarankan agar pemerintah daerah (pemda) tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga melakukan hilirisasi dengan melibatkan masyarakat.
“Pak Menteri menyarankan agar masyarakat dilibatkan melalui koperasi, supaya ada nilai tambah yang dinikmati rakyat serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat tumbuh dan berkembang,” jelas TRK.
Baca juga: Gubernur Khofifah Tertarik Kirim Tim ke Australia, Belajar Manajemen Koperasi