PEKANBARU, KOMPAS.com – Hari ini, 12 Agustus, diperingati sebagai Hari Gajah Sedunia. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian gajah, yang populasinya terus menurun akibat perambahan hutan dan perburuan liar.
Salah satunya dialami gajah sumatera di kawasan Konservasi Sebanga, Kabupaten Bengkalis, Riau. Kawasan yang berdasarkan SK Gubernur Riau tahun 1992 memiliki luas 5.700 hektar itu kini hanya tersisa 1 hektar, setelah sebagian besar berubah menjadi perkebunan kelapa sawit.
“Jumlah gajah yang dulunya ratusan bahkan ribuan ekor, kini hanya tersisa sekitar 30-an ekor,” kata Koordinator Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Irwansyah (49), saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/8/2025).
Di PLG Sebanga, terdapat enam ekor gajah latih, terdiri dari lima dewasa dan satu anak. Dari jumlah itu, hanya satu gajah jantan dewasa bernama Sarma (39). Empat gajah betina dewasa adalah Puja (26), Rosa (30), Dora (15), dan Sela (25). Satu anak betina bernama Lela (1), hasil perkawinan Sarma dan Puja.
Baca juga: Pedagang Cilok Diserang Gajah Liar di Lampung Timur, Mau Mancing Malah jadi Malapetaka
Menurut Irwansyah, para gajah ini hanya memiliki hutan sempit untuk hidup, selebihnya harus menjelajahi perkebunan kelapa sawit.
“Kita juga berharap, kawasannya terselamatkan dan bisa dipulihkan kembali,” ujarnya.
Ia menilai, pemulihan kawasan akan sulit karena berpotensi menimbulkan konflik dengan warga yang sudah menguasai lahan. Meski begitu, pemerintah harus tegas karena lahan tersebut merupakan habitat asli gajah sumatera.
“Minimal ditambah 300 hektar. Sudah cukup segitu untuk pelestarian mereka,” kata Irwansyah.
Selain untuk penggembalaan, perluasan kawasan juga penting guna mendukung peningkatan populasi. Apalagi, salah satu gajah betina, Sela, berpotensi hamil setelah kawin dengan Sarma tahun lalu.
“Tubuh Sela sekarang membesar. Rencananya nanti kita cek dengan dokter hewan, dilakukan USG, untuk menentukan positif atau tidaknya dia hamil,” kata Irwansyah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang