Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Memprihatinkan MI Darul Furqon, Sekolah Anak-anak TKI di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Kompas.com - 14/08/2025, 16:45 WIB
Cynthia Lova,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di ujung utara Pulau Kalimantan, tepatnya di Sungai Limau, Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Furqon.

Sekolah ini menjadi harapan utama pendidikan bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di perbatasan Indonesia–Malaysia.

Dengan jumlah murid hanya 48 orang, MI Darul Furqon berdiri di tengah sarana pendukung pendidikan yang sangat terbatas.

Namun, semangat belajar para siswa dan dedikasi para guru menjadikannya simbol kehadiran negara di wilayah terluar.

Baca juga: Memecah Sunyi di MI Darul Furqon Sebatik, Saat Siswa yang Pemalu Akhirnya Tertawa

Akses jalan penuh tantangan

Tim Kompas.com mengunjungi MI Darul Furqon dalam program Jagat Literasi “Ekspedisi Kata ke Nyata” pada Rabu (13/8/2025).

Akses menuju sekolah masih berupa tanah dan bebatuan yang licin saat hujan, memaksa guru dan murid melewati jembatan kayu rapuh.

“Suka-dukanya (menjadi guru di sini). Dukanya itu pada saat di medan, terutama di jalan, pada saat habis hujan, kita menempuh jalan yang begitu menantang,” kata guru MI Darul Furqon, Irama Yanti.

Kepala Sekolah Tapal Batas MI Darul Furqon, Adnan Lolo dan guru Irama Yanti, di MI Darul Furqon, Rabu (13/8/2025). Kompas.com/Cynthia Lova Kepala Sekolah Tapal Batas MI Darul Furqon, Adnan Lolo dan guru Irama Yanti, di MI Darul Furqon, Rabu (13/8/2025).

Kepala sekolah Adnan Lolo mengakui jalan rusak kerap menghambat kehadiran.

“Berangkat dari rumah pada saat musim hujan sampai di sini, masih hujan juga jalanan, yang belum diaspal, masih memakai tanah liat. Nah itu lah yang biasa memperlambat kita datang ke sekolah,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Alia, Anak Pulau Sebatik yang Menolak Sekolah di Negeri Jiran

Meski demikian, Adnan bersyukur sekolah kini memiliki listrik dan internet berkat bantuan Bakti Aksi, setelah bertahun-tahun tanpa akses tersebut.

Fasilitas sekolah memprihatinkan

Bangunan sekolah dan asrama masih jauh dari layak. Asrama tempat tinggal murid—anak-anak TKI di Malaysia—memiliki jendela berlubang. Musholla dan perpustakaan pun tak kalah memprihatinkan.

Perpustakaan terbuat dari kayu lapuk dengan lantai semen berlapis terpal tipis, hanya berisi dua meja panjang untuk membaca.

“Sering baca, buku-bukunya bagus. Lebih semangat kalau baca di perpustakaannya yang bagus,” kata Fitri (11).

“Mau baca Kisah Nabi,” timpal Rizky (12).

Pica dan teman-temannya yang tinggal di asrama MI Tapal Batas Darul Furqon, Rabu (13/8/2025). Kompas.com/Cynthia Lova Pica dan teman-temannya yang tinggal di asrama MI Tapal Batas Darul Furqon, Rabu (13/8/2025).

Kelas di sekolah itu berisi maksimal 11 murid, bahkan sebagian disekat menjadi dua ruangan untuk menampung kegiatan belajar.

Pica, salah satu siswi, bercita-cita menjadi dokter agar bisa membanggakan orang tuanya—ayahnya penyabit kelapa sawit, ibunya pembuang baja di Malaysia.

“Iya (termotivasi untuk sukses lebih dari orangtua). Pengin jadi dokter,” ujarnya.

Apresiasi Program Jagat Literasi

Adnan mengapresiasi kegiatan Kompas.com yang mengajak relawan mengajar dengan metode menyenangkan, termasuk STEM, dan mendonasikan buku.

“Jadi literasi itu sangat penting apalagi di usia anak MI... Itu bentuk kesyukuran saya sebagai Kepala Madrasah dengan adanya Kompas.com hari ini,” tuturnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau