Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Desa Hunuth, Ketua DPRD Ambon Minta Pemkab Maluku Tengah Tanggung Jawab

Kompas.com - 21/08/2025, 05:56 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kota Ambon Mourits Tamaela meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah ikut bertanggung jawab atas terjadinya bentrokan antar warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, dan warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

“Pemerintah Maluku Tengah harus ikut bertanggung jawab, kami anggap Pemkab Maluku Tengah lalai terhadap pembinaan kamtibmas masyarakatnya."

"Apa-apa sedikit dari Maluku Tengah kejadiannya di Ambon, ini sesuatu yang sangat kami sayangkan,” kata Mourits saat memberikan keterangan pers di Kantor DPRD Kota Ambon, Rabu (20/8/2025) sore.

Baca juga: Tawuran Siswa Picu Bentrokan Warga, SMKN 3 Ambon Liburkan Sekolah

Ia menegaskan, saat bentrok terjadi pada Selasa kemarin, semua pimpinan di Kota Ambon turun langsung ke lapangan dan berusaha meredam bentrokan yang terjadi.

Menurut dia, dengan kehadiran pejabat berwenang dari Maluku Tengah akan membantu meredakan situasi yang terjadi.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath berdialog dengan warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon yang menjadi korban bentrok di lokasi pengungsian di Desa Poka, Ambon, Rabu (20/8/2025)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath berdialog dengan warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon yang menjadi korban bentrok di lokasi pengungsian di Desa Poka, Ambon, Rabu (20/8/2025)

Namun kenyataan di lapangan, tidak ada pejabat dari Maluku Tengah yang datang ke lapangan untuk meredakan bentrokan, padahal para pelaku bentrokan berasal dari Maluku Tengah.

“Kami juga butuh kehadiran pemimpin yang ada di sana. Kita sama-sama tahu lah kemarin semua pemimpin di Ambon ada. Kita sama-sama tahu pelakunya dari mana, warga mana,” ujar dia.

“Kami ingin Ambon tetap damai, kami ingin Ambon tetap kondusif, jadi jangan dikotori oknum-oknum yang lain. Kami berharap semua pihak bisa menahan diri dan memberikan edukasi,” tambah dia.

Baca juga: Gubernur Maluku Kunjungi Korban Bentrokan Ambon, Janji Renovasi Rumah yang Terbakar

Ia pun meminta Pemerintah Provinsi Maluku dapat memfasilitasi pertemuan antara pemerintah Kota Ambon dan pemerintah Kabupaten Maluku Tengah guna membahas masalah tersebut, termasuk untuk perbaikan puluhan rumah warga yang terbakar.

“Jadi kami berharap Pemprov Maluku dapat memfasilitasi bentuk-bentuk pertanggungjawaban. Tapi apakah pertanggungjawaban itu kita sendiri yang harus tanggung?"

"Pemerintah Kota ini lagi susah dengan uang, kami meminta provinsi bahkan Pemerintah Maluku Tengah harus bertanggung jawab,” ungkap dia.

Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena didampingi Ketua DPRD Kota Ambon, Sekretarid Daerah Kota Ambon dan Wakapolresta Pulau Ambon saat meninjau lokasi bentrokan di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa sore (19/8/2025)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena didampingi Ketua DPRD Kota Ambon, Sekretarid Daerah Kota Ambon dan Wakapolresta Pulau Ambon saat meninjau lokasi bentrokan di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa sore (19/8/2025)

Sebelumnya, saat menemui para korban bentrok di Desa Hunuth, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena telah berjanji Pemerintah Kota Ambon akan menanggulangi perbaikan rumah-rumah warga yang terbakar dalam bentrokan tersebut.

Baca juga: Bentrok Warga di Ambon: 24 Rumah Terbakar, 400 Warga Mengungsi

Gubernur Maluku juga mengatakan Pemerintah siap membantu merenovasi puluhan rumah warga Desa Hunuth yang terbakar dalam bentrokan itu.

Diberitakan sebelumnya, bentrok warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, dan warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah pecah pada Selasa (19/8/2025).

Bentrokan itu dipicu oleh tewasnya seorang siswa SMK 3 Ambon berinisial AP dalam aksi tawuran pelajar di kawasan Duruan Patah, Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon.

Akibat bentrokan tersebut, selain satu orang tewas, ada empat lainnya terluka.

Bentrokan tersebut juga menyebabkan puluhan rumah dan tempat usaha milik warga Desa Hunuth terbakar.

Baca juga: Bentrok Warga di Ambon: 1 Tewas, 4 Terluka, Termasuk Polisi

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau