KUBAR, KOMPAS.com – Aktivis penyelamat hewan, Christian Joshua Pale, menepati janjinya memburu sekelompok pekerja tambang di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, yang diduga menguliti dan memutilasi seekor anjing hidup-hidup.
Peristiwa keji itu bahkan disiarkan secara langsung melalui Facebook.
Hingga Senin (25/8/2025), Christian masih berada di Kubar menunggu langkah kepolisian menahan sekitar lima orang pekerja tambang yang disebut terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap hewan tersebut.
“Saya masih berada di hotel menunggu para pelaku diamankan,” kata Christian kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (24/8/2025).
Baca juga: Viral Video Penyiksaan Anjing di Kutai Barat, Pegiat Hewan Desak Polisi Bertindak
Pria bernama asli Kristian Adi Wibowo itu menjelaskan, dirinya menempuh perjalanan darat sekitar delapan hingga sembilan jam dari Samarinda menuju Kubar, lalu dilanjutkan lima jam menuju lokasi tambang.
“Laporan saya di Polres Kubar langsung diterima. Bahkan dari Inafis dan Buser Satuan Reskrim Polres Kubar langsung bergerak ke TKP. Dan yang lebih membuat saya respect, tim Intel Polres Kubar juga ikut terlibat,” ujarnya.
Christian menegaskan, seluruh aktivitasnya dalam memburu pelaku selalu dibagikan melalui akun Instagram @animals_hopeshelterindonesia.
“Di situ semua bisa melihat langsung setiap usaha yang saya lakukan. Tidak ada yang ditutupi, semua terbuka,” ucapnya.
Menurut Christian, pada Senin (25/8/2025), polisi sudah memeriksa satu terduga pelaku, sementara sisanya masih dalam proses pemanggilan.
“Alhamdulillah, yang satu pelaku sudah diminta keterangan. Tinggal sisanya lagi, kemungkinan malam ini mereka tiba di Polres. Ini langkah yang sangat cepat, dan kita harus apresiasi kinerja Polres Kutai Barat,” kata Christian.
Baca juga: Pengemudi Travel Keluhkan Jalan Rusak di Mahulu dan Kubar, Pemprov Kaltim Janji Segera Perbaiki
Ia juga mengapresiasi peran Kasat Reskrim Polres Kubar, Rangga, yang memimpin proses penyelidikan.
“Saya terima kasih sekali lagi untuk Pak Rangga dan seluruh jajaran yang bergerak cepat. Salam presisi,” ucapnya.
Christian berharap kasus ini menjadi momentum penegakan hukum terhadap kejahatan pada hewan.
“Semoga kasus ini menjadi titik awal supaya ada efek jera. Semua kriminalitas terhadap hewan harus diproses hukum dan mendapatkan ganjaran setimpal,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com masih menghubungi pihak kepolisian yang dalam proses penyelidikan kasus penyiksaan anjing tersebut.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini