Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi Pelajar 14 Tahun Gantung Diri di Labusel Ungkap Korban Sedang Hamil

Kompas.com - 25/08/2025, 16:20 WIB
Rahmat Utomo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Misteri kematian seorang pelajar berusia 14 tahun di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, masih diselidiki polisi. Remaja itu ditemukan tewas gantung diri di rumahnya pada Jumat (22/8/2025) dengan kondisi perut membesar.

Kasatreskrim Polres Labusel, AKP Endang R Ginting mengatakan, dari hasil otopsi awal ditemukan dugaan korban sedang hamil. Namun, kepastian penyebabnya masih menunggu hasil resmi dari tim medis.

"Dari pemeriksaan semalam (proses) otopsi, ada ditemui lah (dugaan hamil), tapi ini masih dalam proses, kita belum diterima keterangan resmi dari dokter forensik dan juga anatomi patologi dari ahlinya untuk menentukan apakah almarhum hamil atau tidak," ujar Endang saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/8/2025).

Baca juga: Pelajar 14 Tahun di Labusel Tewas Gantung Diri, Rahimnya Membesar Bikin Keluarga Curiga

Polisi kini mendalami siapa pria yang menghamili korban. Sejumlah orang dekat korban, termasuk pacar dan kakaknya, tengah diperiksa sebagai saksi.

"Jadi posisi kasusnya masih dalam proses penyidikan jadi untuk kesimpulannya hari ini kita pastikanlah. Sejauh ini belum ada (tersangka) kita masih pemeriksaan saksi saksi pengumpulan alat bukti lainnya," kata Endang.

Dari hasil penyelidikan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban diduga murni tewas gantung diri akibat depresi.

"Hasil penyelidikan awal, korban tinggal serumah bersama adik dan abangnya. Ayah dan ibunya tidak di situ tinggalnya, sudah berpisah punya keluarga baru. Jadi kurang kasih sayang, sejauh ini sebatas itulah fakta (diduga korban bunuh diri)," jelas Endang.

Sementara itu, Kapolsek Kampung Rakyat, AKP M Ilham Lubis mengatakan ekshumasi jasad korban dilakukan karena ada kejanggalan dari kondisi tubuh korban.

"Meskipun hasil pemeriksaan medis sementara tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan, tapi kondisi rahim korban yang mengalami pembesaran menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan adanya hubungan antara kondisi tersebut dengan kematian korban," ujar Ilham.

Polisi memastikan penyidikan tetap berjalan untuk mendalami ada tidaknya unsur pidana lain dalam kasus ini.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau