Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Protes Pelajar di Halte Trans Jogja: Kalau Anggaran Dipangkas, Kami Pulang Sekolah Naik Apa?

Kompas.com - 26/08/2025, 16:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial Instagram foto secarik kertas yang ditempelkan di halte Trans Jogja dengan tulisan tangan berisi bentuk protes kepada anggota DPRD DIY.

"Yth. DPRD DIY Kalau anggaran Trans Jogja dipangkas kami pulang sekolah naik apa? Pelajar sekolah tidak dapat tunjangan mobil dinas!" Pesan protes yang ditulis pada secarik kertas itu.

Pantauan Kompas.com kertas tersebut dipasang di halte Trans Jogja di depan SMK N 5 Yogyakarta. Kertas ditempel tepat di bawah poster yang berisi informasi soal Trans Jogja.

Namun, tak diketahui siapa penulis pesan bernada protes tersebut.

Baca juga: Sopir Bus Tidak Mabuk dan Tidak Berkendara Ugal-ugalan, Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas

Anggaran untuk Trans Jogja

Menanggapi tulisan ini Ketua Komisi C, DPRD DIY Nur Subiyantoro menjelaskan bahwa tahun depan tidak ada pemangkasan anggaran untuk Trans Jogja.

Namun, yang dilakukan oleh DPRD DIY adalah pergeseran anggaran dengan tujuan memprioritaskan kegiatan yang lebih mendesak.

"Kami hanya meluruskan saja, jadi kita itu tidak ada pemangkasan. Jadi kan sekarang ini kondisi keuangan sedang ada kebijakan pergeseran di skala prioritas kegiatan," ujarnya, Selasa (26/8/2025).

Oleh sebab itu, APBD murni 2026 yang digunakan untuk subsidi Trans Jogja untuk sementara waktu dilakukan pergeseran terlebih dahulu.

Ia menyampaikan, total anggaran untuk subsidi pada tahun 2026 mendatang seharusnya Rp 87 miliar, namun dilakukan pergeseran anggaran sebesar kurang lebih Rp 6,5 miliar.

Subiyantoro menyampaikan anggaran yang digeser sebesar Rp 6,8 miliar digunakan untuk pemeliharaan jalan provinsi, penerangan jalan umum (PJU), hingga perbaikan irigasi.

"Itu dari awalnya Rp 87 miliar, itu ada pergeseran Rp 6 sekian miliar. Angkanya masih gede. Masih di angka Rp 80-an miliar (subsidi)," ujar dia.

"Subsidi tarif untuk Trans Jogja, Pemda selama 17 tahun kan selalu mensubsidi. Berapapun kita loloskan, kemarin di dinamika pembahasan APBD murni 2026 itu kita harus mengencangkan ikat pinggang semua," kata dia.

Dia berharap, pengelola Trans Jogja dapat berinovasi untuk menutup Rp 6,8 miliar. Ia mencontohkan pengelola bisa bekerjasama dengan pihak ketiga seperti penyedia iklan.

"Sekitar Rp 6,8 miliar itu kan persentasenya masih (kecil) kita harapkan pengelola ada kreasi baru, misalnya kerja sama dengan pihak periklanan, artinya ada pendapatan pemasukan, biar mengurangi APBD," ujar dia.

Ia berharap dengan adanya inovasi berupa kerjasama dengan pihak ketiga pengelola tetap dapat beroperasional secara normal, dan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga: Polisi Pastikan Kecelakaan Bus Trans Jogja Tewaskan Pejalan Kaki Bukan Tabrak Lari

Halaman:


Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau