PATI, KOMPAS.com – Menjelang sidang rapat paripurna hak angket DPRD Pati, keberadaan ribuan aparat kepolisian di berbagai titik di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi sorotan publik.
Koordinator Masyarakat Pati Bersatu (MPB), Supriyono alias Botok, mengakui bahwa banyak kendaraan dan personel polisi telah disiagakan di sekitar pusat kota Pati.
"Mobil dari aparat kepolisian sudah banyak sekali sudah standby di masing-masing titik. Bahkan di depan gedung DPR dikasih kawat berduri," ucap Supriyono saat ditemui Kompas.com di Posko MPB Alun-alun Pati, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Khawatir Ricuh, Kubu Pro dan Kontra Dipisah Saat Sidang Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati
Melihat situasi tersebut, Supriyono sempat melontarkan pernyataan bernada sindiran. "Ini Pati darurat militer ya?" ujarnya.
Meskipun ribuan personel disiagakan, Supriyono mengimbau masyarakat Kabupaten Pati yang akan hadir mengawal sidang paripurna pemakzulan Bupati Sudewo agar tetap menjaga ketertiban.
"Ya imbauan saya pada masyarakat Kabupaten Pati yang hadir di pengawalan sidang paripurna pemakzulan Bupati Sudewo untuk tidak terhasut, ya. Untuk tidak terprovokasi melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum," tegasnya.
Sebelumnya, area depan Gedung DPRD Pati di Jalan Dr. Wahidin Nomor 2A tampak dipasangi kawat berduri dan dijaga ketat aparat kepolisian.
Kapolresta Pati Kombes Jaka Wahyudi menjelaskan bahwa pemasangan kawat berduri tersebut merupakan bagian dari pengamanan obyek vital menjelang sidang penting tersebut.
"Itu adalah SOP (standar operasional prosedur) kita dalam mengamankan sebuah obyek vital, sehingga nanti tidak ada yang perlu kita khawatirkan untuk terjadi perusakan," kata Jaka kepada wartawan di Mako Brimob Pati, Kamis (30/10/2025).
Selain kawat berduri, aparat juga memasang tenda di halaman kantor DPRD sebagai pos pengamanan tambahan.
Menurut Kombes Jaka, pengamanan rapat paripurna hak angket yang dijadwalkan Jumat (31/10/2025) akan melibatkan 3.379 personel gabungan dari Polda Jateng dan Polres Pati.
"Personel yang kita siapkan untuk mengamankan seluruh kegiatan ini ya sekitar 3.379 personel, jadi ini gabungan dari Polda dan juga Polres," jelasnya.
Jumlah tersebut disesuaikan dengan perkiraan massa sebanyak 3.000 orang, baik yang pro maupun kontra terhadap Bupati Sudewo.
"Dari surat yang kami terima, dari pro sekitar 700-an massa, dari kontra mereka memberikan surat sekitar seribu sampai dua ribu massa," ujar Jaka.
Ia berharap, pengamanan ketat dapat mencegah kericuhan atau bentrok massa, seperti yang pernah terjadi pada 13 Agustus 2025 lalu.
"Tentunya kita harus siap dengan segala konsekuensinya mengamankan semua aksi ini dengan aman, kondusif, tidak rusuh, dan tidak anarkis," tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang