YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkapkan penemuan lima warung yang menjual olahan daging anjing di Kapanewon Bambanglipuro.
Menanggapi temuan tersebut, Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera mendiskusikan peraturan daerah dengan legislatif.
“Tujuannya adalah membuat aturan lengkap dengan sanksi pidana agar penjual daging anjing mendapatkan efek jera. Pidana belum, nanti kita ajukan perdanya kita diskusikan sama dewan. Yang jelas yang jual kita larang sementara sambil menunggu aturan lebih lanjut,” ujar Aris saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Viral Perdagangan Anjing Konsumsi di Bantul, Dinkes Ingatkan Potensi Rabies
Aris menambahkan bahwa dalam waktu dekat ia akan meminta Satpol PP Kabupaten Bantul untuk melakukan razia di lokasi-lokasi yang diduga menjual makanan berbahan dasar olahan daging anjing.
“Kalau memang terjadi ada, kita akan menegakan aturan. Satpol PP kita (minta) cek Bambanglipuro,” kata dia.
Sebelumnya, Kapolsek Bambanglipuro, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menemukan lima warung yang menjual olahan daging anjing di wilayah tersebut.
Dalam upaya menangani permasalahan ini, kepolisian memberikan pendekatan edukasi terkait pangan sehat.
"Dari pendataan yang kami lakukan, ada lima warung olahan daging anjing yang beroperasi di Bambanglipuro," ujar Jeffry saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Rabu (29/10/2025).
Jeffry menjelaskan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk menyelidiki sumber daging anjing yang digunakan oleh para pedagang.
Dari pengakuan para penjual, daging tersebut diperoleh dari penjual yang mengantarkan anjing hidup langsung ke mereka.
"Penjual berasal dari Kabupaten Bantul. Harga kurang lebih Rp 350.000 sampai Rp 500.000 per ekor. Mereka tidak ambil dari wilayah lain karena rata-rata berdasarkan pesanan," tambah mantan Kasi Humas Polres Bantul ini.
Baca juga: 5 Penjual Olahan Daging Anjing di Bantul Didatangi Polisi, Mengaku Dipasok Anjing Hidup
Kapolsek Jeffry menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendekatan edukasi terkait makanan sehat.
Untuk itu, kepolisian menggandeng tokoh masyarakat setempat dalam memberikan informasi kepada penjual olahan daging anjing.
"Sosialisasi dengan penjual anjing itu dan masyarakat terkait dampak mengonsumsi daging anjing, baik dari aspek kesehatan maupun dari keagamaan," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang