Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bantul Segera Ajak Dewan Bahas Perda Peredaran Daging Anjing

Kompas.com - 30/10/2025, 15:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkapkan penemuan lima warung yang menjual olahan daging anjing di Kapanewon Bambanglipuro.

Menanggapi temuan tersebut, Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera mendiskusikan peraturan daerah dengan legislatif.

“Tujuannya adalah membuat aturan lengkap dengan sanksi pidana agar penjual daging anjing mendapatkan efek jera. Pidana belum, nanti kita ajukan perdanya kita diskusikan sama dewan. Yang jelas yang jual kita larang sementara sambil menunggu aturan lebih lanjut,” ujar Aris saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Viral Perdagangan Anjing Konsumsi di Bantul, Dinkes Ingatkan Potensi Rabies

Aris menambahkan bahwa dalam waktu dekat ia akan meminta Satpol PP Kabupaten Bantul untuk melakukan razia di lokasi-lokasi yang diduga menjual makanan berbahan dasar olahan daging anjing.

“Kalau memang terjadi ada, kita akan menegakan aturan. Satpol PP kita (minta) cek Bambanglipuro,” kata dia.

Sebelumnya, Kapolsek Bambanglipuro, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menemukan lima warung yang menjual olahan daging anjing di wilayah tersebut.

Baca juga: Buntut Viralnya Video Perdagangan Daging Anjing, Sultan HB X Terbitkan SE Larang Konsumsi Daging Anjing

Dalam upaya menangani permasalahan ini, kepolisian memberikan pendekatan edukasi terkait pangan sehat.

"Dari pendataan yang kami lakukan, ada lima warung olahan daging anjing yang beroperasi di Bambanglipuro," ujar Jeffry saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Rabu (29/10/2025).

Jeffry menjelaskan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk menyelidiki sumber daging anjing yang digunakan oleh para pedagang.

Dari pengakuan para penjual, daging tersebut diperoleh dari penjual yang mengantarkan anjing hidup langsung ke mereka.

"Penjual berasal dari Kabupaten Bantul. Harga kurang lebih Rp 350.000 sampai Rp 500.000 per ekor. Mereka tidak ambil dari wilayah lain karena rata-rata berdasarkan pesanan," tambah mantan Kasi Humas Polres Bantul ini.

Baca juga: 5 Penjual Olahan Daging Anjing di Bantul Didatangi Polisi, Mengaku Dipasok Anjing Hidup

Kapolsek Jeffry menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendekatan edukasi terkait makanan sehat.

Untuk itu, kepolisian menggandeng tokoh masyarakat setempat dalam memberikan informasi kepada penjual olahan daging anjing.

"Sosialisasi dengan penjual anjing itu dan masyarakat terkait dampak mengonsumsi daging anjing, baik dari aspek kesehatan maupun dari keagamaan," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Yogyakarta Siapkan Kepwal Status Siaga Darurat Bencana Hadapi Puncak Musim Hujan
Yogyakarta Siapkan Kepwal Status Siaga Darurat Bencana Hadapi Puncak Musim Hujan
Yogyakarta
Warga Yogyakarta Temukan Mortir Diduga Peninggalan Perang Dunia II di Jetisharjo
Warga Yogyakarta Temukan Mortir Diduga Peninggalan Perang Dunia II di Jetisharjo
Yogyakarta
Kulon Progo Kembangkan Akses Utara Stasiun Wates, Bakal Terhubung dengan Alun-alun
Kulon Progo Kembangkan Akses Utara Stasiun Wates, Bakal Terhubung dengan Alun-alun
Yogyakarta
Pemda DIY Bakal Sewakan Rumah Dinas dan Lahan Kosong untuk Tambah PAD, Ini Beberapa Lokasinya
Pemda DIY Bakal Sewakan Rumah Dinas dan Lahan Kosong untuk Tambah PAD, Ini Beberapa Lokasinya
Yogyakarta
Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII Bakal Diangkat Lewati 400 Anak Tangga di Makam Imogiri, Prosesi Wajib
Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII Bakal Diangkat Lewati 400 Anak Tangga di Makam Imogiri, Prosesi Wajib
Yogyakarta
DIY Sedang Verifikasi Data 7.000 Penerima Bansos Terindikasi Judol, Terbukti Langsung Coret
DIY Sedang Verifikasi Data 7.000 Penerima Bansos Terindikasi Judol, Terbukti Langsung Coret
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Tak Bunyikan Gamelan 4 Hari, Bentuk Duka Wafatnya PB XIII
Keraton Yogyakarta Tak Bunyikan Gamelan 4 Hari, Bentuk Duka Wafatnya PB XIII
Yogyakarta
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Yogyakarta
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Yogyakarta
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Yogyakarta
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
Yogyakarta
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Yogyakarta
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Yogyakarta
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau