Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga

Kompas.com - 02/11/2025, 21:40 WIB
Wijaya Kusuma,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Gunung Merapi pada Minggu (2/11/2025) kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan mengeluarkan enam kali awan panas guguran dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menyebutkan, teramati empat kali awan panas guguran pada periode pengamatan pukul 12.00–18.00 WIB. 

“Teramati empat kali awan panas guguran ke arah Kali Krasak dengan estimasi jarak luncur maksimum 2.000 meter,” ujar Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi, Minggu (2/11/2025).

Data BPPTKG menunjukkan rincian awan panas guguran sebagai berikut:

  1. Pukul 14.27 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter
  2. Pukul 15.00 WIB dengan jarak luncur 1.500 meter
  3. Pukul 16.08 WIB dengan jarak luncur 1.700 meter
  4. Pukul 17.21 WIB dengan jarak luncur 1.500 meter

Dua Awan Panas Guguran Terjadi Pagi Hari

Sebelumnya, antara pukul 06.00–12.00 WIB, Merapi juga terpantau mengeluarkan dua kali awan panas guguran, yakni pada pukul 11.04 WIB dengan estimasi jarak luncur 2.500 meter dan pada pukul 11.11 WIB dengan estimasi jarak luncur 2.000 meter. 

Dengan demikian, sepanjang Minggu (2/11/2025), total terjadi enam kali awan panas guguran dari Gunung Merapi.

Status Merapi Masih Siaga (Level III)

Hingga kini, BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).

Agus Budi Santoso menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Merapi saat ini masih tergolong fase erupsi efusif dan kejadian awan panas guguran tersebut masih wajar.

“Untuk aktivitas Merapi yang saat ini sedang erupsi ini masih tergolong wajar. Kejadian (awan panas guguran) seperti ini mungkin nggak sering, tapi pernah terjadi sesekali,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, fluktuasi aktivitas juga dipengaruhi oleh intensitas curah hujan tinggi di puncak Merapi.

“Biasanya dengan adanya guyuran air hujan yang cukup intensif itu juga mempengaruhi,” ucapnya.

Agus menambahkan bahwa tingginya curah hujan beberapa hari terakhir menjadi salah satu pemicu meningkatnya aktivitas Merapi.

“Iya itu salah satu faktornya,” ungkapnya.

BPPTKG memastikan bahwa jarak luncur awan panas guguran pada 2 November 2025 masih berada di dalam daerah potensi bahaya.

Potensi bahaya saat ini meliputi:

  • Sektor selatan-barat daya: Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km).
  • Sektor tenggara: Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).

“Daerah potensi bahayanya itu di sungai-sungai, jadi semacam sektoral. Untuk Kali Krasak itu kan 7 kilo, jadi masih jauh ya. Kalau jarak APG (awan panas guguran) saat ini yang maksimal 2 kilo, itu masih jauh dari pemukiman dan masih di dalam daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan,” jelas Agus.

Agus menegaskan bahwa aktivitas Merapi pada 2 November 2025 bersifat fluktuatif dan tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

“Jadi aktivitas ini semacam fluktuasi dari erupsi Gunung Merapi yang saat ini, ditunjukan dari data seismik itu tidak menerus peningkatannya, tidak berlanjut. Ini hanya fluktuasi biasa saja dan yang terpenting jaraknya masih aman buat masyarakat beraktivitas,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Yogyakarta
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Yogyakarta
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Yogyakarta
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
Yogyakarta
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Yogyakarta
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Yogyakarta
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Yogyakarta
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Yogyakarta
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Yogyakarta
Belum Ada Perda yang Mengatur Peredaran Daging Anjing, Satpol PP DIY Baru Bisa Mengimbau
Belum Ada Perda yang Mengatur Peredaran Daging Anjing, Satpol PP DIY Baru Bisa Mengimbau
Yogyakarta
Grand Livina Terbakar di Jalan Raya Kiskendo Kulon Progo, Sopir Sempat Cium Bau Menyengat
Grand Livina Terbakar di Jalan Raya Kiskendo Kulon Progo, Sopir Sempat Cium Bau Menyengat
Yogyakarta
Warga Bantul Dilarang Unggah Proses Syuting Film “Abadi Nan Jaya” di Jombor, Lampu Harus Dimatikan
Warga Bantul Dilarang Unggah Proses Syuting Film “Abadi Nan Jaya” di Jombor, Lampu Harus Dimatikan
Yogyakarta
Berkunjung ke Kampung 'Zombie' di Bantul, Lokasi Syuting Film Abadi Nan Jaya
Berkunjung ke Kampung 'Zombie' di Bantul, Lokasi Syuting Film Abadi Nan Jaya
Yogyakarta
Viral Video Mobil di Yogyakarta Kabur Saat Diminta Copot Strobo, Kasatlantas: Pelat Nomor Dicatat
Viral Video Mobil di Yogyakarta Kabur Saat Diminta Copot Strobo, Kasatlantas: Pelat Nomor Dicatat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau