KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mengerahkan tenaga kesehatan (nakes) dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tidak terdampak banjir untuk menangani kebutuhan kesehatan warga yang terdampak banjir.
Kebijakan tersebut diambil karena banjir belum surut hingga memasuki pekan kedua, terutama di Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari, sehingga membuat sejumlah relawan dan nakes kelelahan.
Langkah itu sekaligus dilakukan demi memberi kesempatan beristirahat bagi para nakes yang sebelumnya bertugas.
"Saya tadi minta nakes dan puskesmas yang tidak terdampak banjir untuk membantu dan datang keliling di wilayah yang masih tergenang," ujar Agustina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/11/2025).
Baca juga: Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula
Agustina menambahkan bahwa banyak relawan dan petugas kesehatan di wilayah terdampak mulai tumbang. Sebagian dari mereka banyak yang jatuh sakit dan kelelahan.
Menurutnya, kondisi tersebut wajar dari sisi psikologis karena banjir yang berkepanjangan belum juga surut.
"Jadi, mereka bisa saling membantu dengan yang bertugas di wilayah banjir yang mungkin capek, lalu mulai sakit. Mereka (nakes) bisa istirahat dulu untuk pemulihan," katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, ketinggian banjir masih bervariasi. Di Terboyo Wetan, tinggi genangan sekitar 60 sentimeter (cm).
Sementara itu, di Jalan Kaligawe juga masih tergenang. Di area seberang RSI, ketinggian air juga berada di angka 60 cm.
Di Kelurahan Trimulyo, ketinggian banjir berkisar 40 sampai 60 cm. Oleh karena itu, untuk akses, warga masih mengandalkan perahu karet.
“Penyebabnya (air) sulit masuk ke laut dan ini pompa terus dimaksimalkan. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga terus mengirimkan bantuan,” ucap Agustina.
Agustina menegaskan, kebutuhan dasar warga terdampak juga menjadi prioritas dari Pemkot Semarang.
“Minimal makanan dan logistik terpenuhi, termasuk pasokan air bersih bagi warga yang masih mengungsi. Bantuan kami kirim terus. Warga paling tidak bisa makan dan kebutuhan lainnya terpenuhi,” katanya.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martantono memastikan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di wilayah Semarang masih berlangsung dan sudah masuk sortie ketiga.
Ia menekankan, pelaksanaan OMC tidak bisa dianggap gagal karena sangat dipengaruhi kondisi atmosfer yang berubah.
“Ini upaya dari udara untuk menahan hujan agar tidak turun. Jadi bukan gagal, tetapi faktor cuacanya yang demikian. Kami memastikan seluruh unsur pemerintah di tingkat kota, provinsi, dan pusat kini fokus menangani banjir di Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari. Kami semua sedang konsentrasi penuh agar kondisi bisa segera tertangani,” ujar Endro.
Baca juga: Kecelakaan Tunggal BRT Trans Semarang di Mijen, Trans Semarang Siap Bantu Pihak Terdampak