LUMAJANG, KOMPAS.com - Dari dapur ke ruang rapat, begitulah gambaran yang tepat untuk sosok Indah Amperawati, bupati perempuan pertama di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Perempuan kelahiran Lumajang, 6 Mei 1966 ini adalah sosok istri berbakti, ibu yang baik untuk anaknya, nenek yang penyayang, dan bunda untuk seluruh masyarakat Lumajang.
Di balik kesibukannya memikirkan pengembangan Kabupaten Lumajang dan cara memakmurkan warganya, ia tak pernah lupa dengan tugasnya sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Setiap pagi, seusai shalat subuh dan berenang di sumber air alami Selokambang, ia selalu memasak untuk sarapannya dengan suami tercinta.
Baca juga: Kisruh Rencana Pembelian Motor PCX untuk 198 Kades, Ini Program-Program Bupati Lumajang
Baginya, sarapan pagi bersama keluarga adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan meski sudah memiliki kesibukan.
Sebab, suasana hati dan pikiran di pagi hari yang masih jernih sangat cocok untuk digunakan sebagai waktu berbincang ringan dan membahas rencana-rencana aktivitas yang akan dilakukan sepanjang hari.
"Pagi itu biasanya habis subuh saya renang di Selokambang, biasa pulang jam 6 terus saya masak buat sarapan saya sama bapak (suami)," kata Indah di Lumajang, Minggu (20/4/2025).
Usai menyantap sarapan bersama keluarga, Indah baru berangkat untuk menyapa warga Lumajang dan menyelesaikan satu per satu masalah yang ada.
Biasanya, ia mengawali hari dengan datang ke kantornya yang berada di seberang rumah dinas untuk memeriksa berkas-berkas yang perlu ditandatanganinya.
Jika tidak ada agenda pertemuan atau rapat mendesak, Indah selalu mengajak jajarannya untuk turun menyapa warga Lumajang.
Asalkan tidak sedang di luar kota, alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember ini selalu menyempatkan pulang ke rumah dinas saat azan dhuhur berkumandang.
Tujuannya, shalat berjamaah dengan suaminya dan menyiapkan makan siang untuk disantap bersama.
Karena keterbatasan waktu saat jam istirahat makan siang, tidak jarang, Indah hanya memasak sayur bayam ditambah tempe goreng.
Baginya, yang penting tidak meninggalkan kodratnya sebagai seorang istri yang harus tetap melayani suami bagaimanapun kondisi dan kesibukan yang tengah dijalani.
"Sekalipun menjadi wanita pekerja, jangan pernah melupakan kodratmu sebagai seorang ibu untuk anakmu dan istri untuk suamimu," pesannya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini