Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Dapur ke Ruang Rapat: Sekelumit Kisah Indah Amperawati sebagai Bupati Perempuan Pertama di Lumajang

Kompas.com - 21/04/2025, 08:13 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Dari dapur ke ruang rapat, begitulah gambaran yang tepat untuk sosok Indah Amperawati, bupati perempuan pertama di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Perempuan kelahiran Lumajang, 6 Mei 1966 ini adalah sosok istri berbakti, ibu yang baik untuk anaknya, nenek yang penyayang, dan bunda untuk seluruh masyarakat Lumajang.

Di balik kesibukannya memikirkan pengembangan Kabupaten Lumajang dan cara memakmurkan warganya, ia tak pernah lupa dengan tugasnya sebagai istri dan ibu rumah tangga.

Setiap pagi, seusai shalat subuh dan berenang di sumber air alami Selokambang, ia selalu memasak untuk sarapannya dengan suami tercinta.

Baca juga: Kisruh Rencana Pembelian Motor PCX untuk 198 Kades, Ini Program-Program Bupati Lumajang

Baginya, sarapan pagi bersama keluarga adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan meski sudah memiliki kesibukan.

Sebab, suasana hati dan pikiran di pagi hari yang masih jernih sangat cocok untuk digunakan sebagai waktu berbincang ringan dan membahas rencana-rencana aktivitas yang akan dilakukan sepanjang hari.

"Pagi itu biasanya habis subuh saya renang di Selokambang, biasa pulang jam 6 terus saya masak buat sarapan saya sama bapak (suami)," kata Indah di Lumajang, Minggu (20/4/2025).

Baca juga: Muncul 2 Inisial Berbeda, Polisi Pastikan Korban Pamer Kelamin Guru Olahraga di Lumajang Hanya 1 Orang

Usai menyantap sarapan bersama keluarga, Indah baru berangkat untuk menyapa warga Lumajang dan menyelesaikan satu per satu masalah yang ada.

Biasanya, ia mengawali hari dengan datang ke kantornya yang berada di seberang rumah dinas untuk memeriksa berkas-berkas yang perlu ditandatanganinya.

Jika tidak ada agenda pertemuan atau rapat mendesak, Indah selalu mengajak jajarannya untuk turun menyapa warga Lumajang.

Asalkan tidak sedang di luar kota, alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember ini selalu menyempatkan pulang ke rumah dinas saat azan dhuhur berkumandang.

Tujuannya, shalat berjamaah dengan suaminya dan menyiapkan makan siang untuk disantap bersama.

Karena keterbatasan waktu saat jam istirahat makan siang, tidak jarang, Indah hanya memasak sayur bayam ditambah tempe goreng.

Baginya, yang penting tidak meninggalkan kodratnya sebagai seorang istri yang harus tetap melayani suami bagaimanapun kondisi dan kesibukan yang tengah dijalani.

"Sekalipun menjadi wanita pekerja, jangan pernah melupakan kodratmu sebagai seorang ibu untuk anakmu dan istri untuk suamimu," pesannya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau