Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Tewas Tersetrum Listrik, Klaim Sekolah: Tidak Ada Unsur Pidana, Ini Hanya Kecelakaan

Kompas.com - 12/05/2025, 19:04 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak sekolah mengeklaim tidak ada unsur pidana dalam peristiwa tewasnya siswa kelas XI SMP Katolik Angelus Custos Surabaya, Jawa Timur, SSH (15).

SSH tewas tersengat listrik pendingin udara ketika mengerjakan tugas di rooftop sekolah SMA Katolik Frateran.

Kedua sekolah tersebut berada di satu kompleks pendidikan yang sama.

Ketua Tim Advokasi Ikatan Alumni (IKA) Yayasan Mardiwiyata, Tjandra Sridjaja mengatakan, orangtua korban menolak anaknya dilakukan autopsi usai insiden tersebut.

"Rumah sakit sudah menawarkan untuk autopsi. Keluarga korban menolak karena kepercayaan dan mereka menerima sebagai musibah," kata Tjandra, ketika dikonfirmasi, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Eri Cahyadi: Jangan Alasan Wisuda Hanya Dibayar Siswa Mampu, Bisa Berujung Bullying ke Siswa Tak Mampu

Akan tetapi, kata Tjandra, orangtua siswa tersebut kembali mempermasalahkan kematian anaknya.

Lalu, mereka menuntut agar peristiwa itu diusut dan berharap sekolah minta maaf.

"Sekolah diundang ke Dinas (Pendidikan). Dari dinas kami dapat info bahwa tuntutannya (keluarga korban) minta izin sekolah dicabut dan sekolah ditutup, juga guru supaya dipecat," ujar dia.

Kemudian, pihak sekolah meminta keterangan sejumlah saksi dan mengecek kembali rekaman CCTV.

Menurut Tjandra, tidak ada unsur pidana dalam peristiwa kematian korban.

"Dari cerita dan CCTV yang kami lihat dan bukti yang ada, kami tidak melihat adanya unsur pidana. Ini semua kecelakaan dan kalau boleh saya katakan, ini kesalahan dari korban sendiri," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Tjandra, pihak sekolah memilih untuk menaati proses hukum yang sudah berjalan.

Dengan demikian, bisa dibuktikan dalam peristiwa tersebut siapa yang bersalah

"Sudahlah kalau memang mau ditempuh upaya hukum, biarlah hukum berlangsung lebih dulu. Siapa yang salah biar dihukum di pengadilan," ucapnya.

Baca juga: Tur Eropa Siswa SMA IIBS Karangpandan, Harus Berprestasi dan Membayar Rp 40 Juta

Diberitakan sebelumnya, ayah korban, Tanu menyebut, awalnya anaknya berniat mengerjakan ujian praktik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dengan temannya, Senin (28/3/2025).

Halaman:


Terkini Lainnya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau