Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Lumajang: Pengguna Sound Horeg Jangan Sampai Mengganggu Lingkungan

Kompas.com - 14/07/2025, 13:50 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kontroversi mengenai keberadaan sound horeg di Jawa Timur terus bergulir.

Hal ini terkait dengan fatwa haram yang dikeluarkan sebuah pondok pesantren di Jawa Timur terhadap sound horeg.

Sejumlah kepala daerah dan anggota DPRD di Jawa Timur juga menyikapi terkait kontroversi.

Salah satunya Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang mengatakan hingga saat ini belum ada kebijakan apa pun terkait sound horeg.

"Sampai dengan saat ini belum ada yang protes atau keberatan dari masyarakat maupun dari para ulama yang secara resmi bersurat maupun WA (WhatsApp) kepada saya," kata Indah kepada Kompas.com pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Soal Fatwa Haram Sound Horeg, Emil Dardak: Harus Tetap Dicari Jalan Tengah

Oleh karena itu, dia belum berkebijakan apa pun selama belum ada yang protes.

Kalau sudah ada yang protes, Pemkab Lumajang akan memfasilitasinya.

"Selama belum ada yang protes dan menyampaikan keberatan, saya tidak berkebijakan apa pun. Soal ranah haram, itu ranah MUI (Majelis Ulama Indonesia). Saya pun menunggu, karena sampai saat ini MUI belum ada fatwa apa pun," kata dia.

Baca juga: Meski Belum Keluarkan Fatwa, MUI Jatim Dukung Pesantren yang Sudah Haramkan Sound Horeg

Indah menambahkan, kalaupun ada kebijakan yang diambil, dia akan mengeluarkan imbauan agar pengguna sound horeg di Lumajang jangan sampai mengganggu lingkungan.

Pengguna sound horeg juga diminta menjaga kondusivitas lingkungan.

"Kalau ada imbauan selama itu tidak ada keluhan, mungkin sekadar imbauan agar tidak mengganggu lingkungan dengan suaranya. Saat ini, mungkin masih baik-baik saja di Lumajang," kata dia.

Baca juga: Ketua Komisi I DPRD Pasuruan: Sound Horeg Haramnya di Mana? Harus Dipertegas, Jangan Justru Merugikan

Dia juga mengatakan, aksi pengguna sound horeg yang kerap viral di media sosial karena merusak fasilitas umum juga tidak terjadi di wilayahnya.

"Alhamdulillah, tidak ada (di Lumajang)," kata dia menegaskan.

Baca juga: Sebut Sound Horeg Diskotek Jalanan, MUI Blitar: Haram karena Lebih Banyak Merugikan

Sebelumnya, sebuah pondok pesantren di Jawa Timur mengeluarkan fatwa haram terhadap sound horeg karena lebih banyak merugikan.

MUI Jawa Timur mengaku belum mengeluarkan fatwa tersebut, tetapi mendukung fatwa dari ponpes tersebut.

Baca juga: Sebut Perputaran Uang Karnaval Sound Horeg Bisa Capai Miliaran, Pengusaha Sound System Minta MUI Perhatikan Sisi Positifnya

Juru bicara MUI Kabupaten Blitar, Jamil Mashadi, juga mengatakan, kegiatan sound horeg lebih banyak merugikan masyarakat daripada manfaat yang diberikan.

“Kalau pandangan kami, kegiatan sound horeg ini jelas haram karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya,” ujar Jamil pada pekan lalu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau