SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengklaim kasus balap liar di wilayahnya sudah mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir. Menurutnya, hal itu hasil dari dibentuknya Satgas Kampung Pancasila.
Eri mengaku telah mendapatkan laporan dari Polrestabes Surabaya terkait hasil evaluasi jam malam bagi anak. Polisi menemukan adanya penurunan aksi balap liar di jalanan.
"Operasi sweeping, Pak Kapolrestabes Surabaya menyampaikan terkait balap liar, dua minggu ini sudah berkurang jauh," kata Eri di Convention Hall Surabaya, pada Selasa (22/7/2025).
Eri menyebut, penurunan angka balap liar tersebut merupakan dampak dari dibentuknya Satgas Kampung Pancasila. Sebab, masyarakat ikut membantu mengawasi wilayahnya.
"(Angka balap liar menurun) karena apa?, pergerakan itu dilakukan oleh masing-masing Satgas Kampung Pancasila-nya, ini yang saya harapkan," jelasnya.
Baca juga: Dukung Program Jam Malam Eri Cahyadi, Karang Taruna RW III Ketintang Adakan Bimbel Gratis untuk Anak
"Kalau kampung itu bergerak, maka kota itu juga akan merasakan dampaknya. Maksudnya pencegahan itu dilakukan mulai yang terkecil, di dalam keluarga dan perkampungan," tambahnya.
Tak hanya itu, kata Eri, Satgas Kampung Pancasila juga berdampak pada menurunnya angka pencurian kendaraan. Sebab, melalui Satgas Kampung Pancasila, warga bergantian melakukan penjagaan setiap malam.
"Kalau kampungnya ada yang jaga ya tidak ada yang hilang, tapi kalau tidak ada yang jaga, pasti hilang semua. Dengan evaluasi ini, kasus pencurian motornya turun," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pembentukan Satgas Kampung Pancasila tersebut tertuang dalam Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 100.3.3.3/ 142/436.1.2/2025.
Eri mengatakan, Satgas Pancasila merupakan lanjutan dari program Kampung Madani, yang diimplementasikan di seluruh RW. Hal itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk menyempurnakan Kampung Madani, maka diperlukan kampung berbasis RW yang mampu memenuhi aspek kebutuhan dasar dirinya," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (7/7/2025).
"(Kebutuhan) kesehatan, pendidikan, kebencanaan, sosial dan ekonomi, lingkungan dan persampahan hingga keamanan dan kenyamanan," tambahnya.
Eri menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak seluruh pihak untuk membantu menerapkannya. Dengan tujuan mempercepat terwujudnya kampung mandiri tersebut.
“Gerakan ini melibatkan elemen masyarakat. RW, RT, Kader Surabaya Hebat (KSH), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Bunda PAUD, komunitas, hingga perguruan tinggi,” jelasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini