Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Balap Liar di Surabaya Menurun, Eri Cahyadi Sebut karena Satgas Kampung Pancasila

Kompas.com - 22/07/2025, 15:58 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengklaim kasus balap liar di wilayahnya sudah mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir. Menurutnya, hal itu hasil dari dibentuknya Satgas Kampung Pancasila.

Eri mengaku telah mendapatkan laporan dari Polrestabes Surabaya terkait hasil evaluasi jam malam bagi anak. Polisi menemukan adanya penurunan aksi balap liar di jalanan.

"Operasi sweeping, Pak Kapolrestabes Surabaya menyampaikan terkait balap liar, dua minggu ini sudah berkurang jauh," kata Eri di Convention Hall Surabaya, pada Selasa (22/7/2025).

Baca juga: Eri Cahyadi Merasa Prihatin: Guru Hanya Disiplinkan Anak, Orangtua Jangan Buru-buru Melapor ke Polisi

Eri menyebut, penurunan angka balap liar tersebut merupakan dampak dari dibentuknya Satgas Kampung Pancasila. Sebab, masyarakat ikut membantu mengawasi wilayahnya.

"(Angka balap liar menurun) karena apa?, pergerakan itu dilakukan oleh masing-masing Satgas Kampung Pancasila-nya, ini yang saya harapkan," jelasnya.

Baca juga: Dukung Program Jam Malam Eri Cahyadi, Karang Taruna RW III Ketintang Adakan Bimbel Gratis untuk Anak

"Kalau kampung itu bergerak, maka kota itu juga akan merasakan dampaknya. Maksudnya pencegahan itu dilakukan mulai yang terkecil, di dalam keluarga dan perkampungan," tambahnya.

Tak hanya itu, kata Eri, Satgas Kampung Pancasila juga berdampak pada menurunnya angka pencurian kendaraan. Sebab, melalui Satgas Kampung Pancasila, warga bergantian melakukan penjagaan setiap malam.

"Kalau kampungnya ada yang jaga ya tidak ada yang hilang, tapi kalau tidak ada yang jaga, pasti hilang semua. Dengan evaluasi ini, kasus pencurian motornya turun," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pembentukan Satgas Kampung Pancasila tersebut tertuang dalam Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 100.3.3.3/ 142/436.1.2/2025.

Eri mengatakan, Satgas Pancasila merupakan lanjutan dari program Kampung Madani, yang diimplementasikan di seluruh RW. Hal itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk menyempurnakan Kampung Madani, maka diperlukan kampung berbasis RW yang mampu memenuhi aspek kebutuhan dasar dirinya," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (7/7/2025).

"(Kebutuhan) kesehatan, pendidikan, kebencanaan, sosial dan ekonomi, lingkungan dan persampahan hingga keamanan dan kenyamanan," tambahnya.

Eri menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak seluruh pihak untuk membantu menerapkannya. Dengan tujuan mempercepat terwujudnya kampung mandiri tersebut.

“Gerakan ini melibatkan elemen masyarakat. RW, RT, Kader Surabaya Hebat (KSH), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Bunda PAUD, komunitas, hingga perguruan tinggi,” jelasnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Motif Ayah dan Anak Bunuh Pria di Jalur Bromo
Motif Ayah dan Anak Bunuh Pria di Jalur Bromo
Surabaya
Pemkab Magetan Gratiskan Parkir untuk Ojol, Ini Syaratnya
Pemkab Magetan Gratiskan Parkir untuk Ojol, Ini Syaratnya
Surabaya
Kasus Campak di Bangkalan Meningkat, Rumah Sakit Rawat 21 Pasien
Kasus Campak di Bangkalan Meningkat, Rumah Sakit Rawat 21 Pasien
Surabaya
Kasus Mutilasi di Mojokerto, Jawaban Singkat Alvi soal Alasan Tak Putus Hubungan dengan Korban
Kasus Mutilasi di Mojokerto, Jawaban Singkat Alvi soal Alasan Tak Putus Hubungan dengan Korban
Surabaya
Dendam Alvi Maulana yang Kini Menyesal Usai Mutilasi Kekasih di Mojokerto
Dendam Alvi Maulana yang Kini Menyesal Usai Mutilasi Kekasih di Mojokerto
Surabaya
Desa Bringinan Luncurkan Program Pembayaran PBB dengan Pisang Cavendish
Desa Bringinan Luncurkan Program Pembayaran PBB dengan Pisang Cavendish
Surabaya
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Surabaya
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Surabaya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau