Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Hikmah Tingkatkan Literasi Warga Desa dari Rumah Baca

Kompas.com - 11/08/2025, 08:34 WIB
Fitri Anggiawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hari beranjak sore saat anak-anak bermain di halaman rumah baca "Rumah Literasi Indonesia" yang terletak di Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Tembok bangunan berwarna jingga terang dengan pintu lebar dan rak-rak berisi berbagai buku yang tampak tertata rapi di dalamnya, memungkinkan siapa saja masuk dan menjelajah untuk menikmati bacaan.

Pemandangan yang jarang ditemukan di desa-desa atau perkampungan, kala anak-anak disuguhi buku-buku yang menunjang perkembangan literasi anak-anak.

Pencetusnya adalah Nurul Hikmah, seorang wanita warga setempat yang mendirikan rumah baca tersebut karena keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat di wilayahnya.

Baca juga: Komunitas Civitas Kotheka Hadapi Tekanan Polisi, Penolakan FPI hingga Perkara Politik untuk Berliterasi dan Dirikan Perpustakaan

"Berawal dari keprihatinan karena banyaknya pernikahan dini hingga meningkatnya KDRT sejak saya kecil. Keprihatinan melihat kampung saya ini supaya bisa produktif," kata Hikmah, Minggu (10/8/2025).

Khususnya untuk para perempuan, yang menurutnya harus meraih pendidikan tinggi dan memiliki pengetahuan luas sebab memiliki anugerah untuk melahirkan generasi penerus, sehingga melalui pendidikan, wanita pula dapat merawat generasinya.

Hikmah mengaku tak menyangka, perjuangan yang dimulai pada tahun 2011 sejak ia lulus S1 Sastra Inggris Universitas Negeri Jember, kini bisa bertahan dan terus berkembang, bahkan memiliki banyak jejaring rumah baca di berbagai titik di Banyuwangi hingga luar kota.

"Dulu pulang dari kuliah, saya berpikir, apa yang bisa saya kontribusikan di kampung tempat kelahiran saya," tuturnya.

Ia pun terinspirasi dari gerakan Indonesia Mengajar yang kemudian menumbuhkan rasa tanggung jawabnya, ketika mereka yang terdidik juga perlu mengambil langkah membantu mencerdaskan orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Sulitnya Hidupkan Perpustakaan Desa

Karena kesukaannya terhadap buku, Hikmah memilih membuat rumah baca untuk meningkatkan literasi masyarakat di desanya yang kala itu belum cukup teredukasi.

"Pemikiran masyarakat di kampung, belajar itu seperti di sekolah, duduk lalu membaca dan menulis. Sementara saya memakai model permainan, susur sungai, jelajah kampung, yang itu tidak dianggap belajar," cerita Hikmah.

Hal itu kemudian membuat masyarakat sekitar tak selalu mengizinkan anak-anak mereka datang belajar bersama Hikmah.

Meskipun sebetulnya, tujuan metode belajar yang digunakannya adalah berupaya meningkatkan jiwa kepemimpinan, kreativitas, pengembangan motorik kasar, kognitif, hingga literasi bagi anak-anak.

"Tapi pengetahuan masyarakat belum sampai ke sana. Tantangan secara psikologis, apakah kegiatan ini diteruskan atau tidak," tuturnya.

Namun Hikmah enggan menyerah begitu saja, ia tetap mendampingi anak-anak dengan optimal, melakukan pendekatan, mengikuti kemauan dan kesukaan anak-anak yang ia amati, untuk kemudian justru menjadi ide-ide belajar keseharian.

Nurul Hikmah menunjukkan koleksi buku di rumah baca Rumah Literasi Indonesia.KOMPAS.COM/Fitri Anggiawati Nurul Hikmah menunjukkan koleksi buku di rumah baca Rumah Literasi Indonesia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Angin Kencang Landa Banyuwangi, Rusak 27 Rumah di 3 Wilayah
Angin Kencang Landa Banyuwangi, Rusak 27 Rumah di 3 Wilayah
Surabaya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau