Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Civitas Kotheka Hadapi Tekanan Polisi, Penolakan FPI hingga Perkara Politik untuk Berliterasi dan Dirikan Perpustakaan

Kompas.com - 11/08/2025, 08:18 WIB
Fathor Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Di balik berdirinya Cafe Balada dan perpustakaan Sivitas Kotheka, terdapat jejak kegigihan penggagasnya yang berkomitmen terhadap literasi di Pamekasan, Jawa Timur.

Pada Senin (11/8/2025), cafe yang terletak di Kelurahan Lawangan Daya ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpul dan membaca buku, tetapi juga sebagai pusat gagasan literasi modern di era digital.

Cafe ini dihiasi buku-buku yang tertata rapi, mencakup berbagai genre, mulai dari sastra, filsafat, sosial, politik, hingga agama.

Ruangannya yang bersih, tempat duduk yang nyaman, serta meja diskusi yang tersedia menjadikannya pilihan menarik bagi pengunjung.

Baca juga: Sulitnya Hidupkan Perpustakaan Desa

Terdapat dua ruang baca, baik indoor maupun outdoor, yang terkonsep modern.

Mahasiswa, santri, dan pelajar sering datang ke Cafe Balada tidak hanya untuk membaca, tetapi juga untuk mendiskusikan pengetahuan mereka bersama pengurus dan anggota Sivitas Kotheka.

"Sivitas Kotheka melewati jalan panjang, penuh tantangan hingga akhirnya memiliki fasilitas yang bisa dinikmati khalayak," kata Pembina Sivitas Kotheka, Novi Kamalia.

Perjuangan literasi ini dimulai pada pertengahan tahun 2017, ketika sepuluh pemuda dengan latar belakang berbeda berkumpul di Cafe Nirwana, Pamekasan.

Mereka terdiri dari akademisi, pengusaha, jurnalis, penulis, seniman, hingga mahasiswa yang bersatu untuk menciptakan ruang alternatif literasi bagi pemuda.

Mereka tidak hanya mengajak anak muda membaca tetapi juga membuka ruang diskusi dengan konsep "koloman".

Pada koloman pertama, tema Fiqih Jalan Raya yang menghadirkan Kiai M Faizi mendapatkan pujian dari berbagai pihak, yang kemudian melahirkan gagasan koloman kedua.

Baca juga: Mengenal Majang Buku, Komunitas Baca di Lumajang yang Ubah Jalanan jadi Perpustakaan

"Pada koloman kedua ini, kita angkat tema kemerdekaan gender dengan menghadirkan LGBT, saat itu kami didatangi polisi, koloman diminta digagalkan dengan dasar penolakan FPI," ungkap Novi Kamalia, alumni doktoral dari Unair Surabaya.

Meskipun menghadapi tekanan berkedok agama, semangat mereka tidak surut.

"Karena kami ketakutan, akhirnya acara dipindah ke rumah saya di Jalan Veteran dan berjalan lancar," tambahnya.

Mereka terus menggelar ruang diskusi koloman secara rutin, meskipun pada tahun 2019, penolakan kembali terjadi ketika mereka mengundang tokoh dari salah satu gereja.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Surabaya
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Surabaya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau