Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Agustus, Kasus Campak di Sumenep Lebih dari 1.500 Kasus

Kompas.com - 14/08/2025, 07:58 WIB
Nur Khalis,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com – Dari bulan Januari hingga pekan pertama Agustus 2025, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mencatatkan 1.534 kasus campak.

"Memang kasusnya di atas seribu," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, Rabu (13/8/2025).

Data tersebut dihimpun dari 30 puskesmas yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan, serta empat rumah sakit rujukan di Sumenep, yaitu RSUD dr H Moh Anwar, RSI Garam Kalianget, RSU Sumekar, dan RSIA Esto Ebhu.

"Kami intensifkan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya hingga ke tingkat bawah," imbuh Syamsuri.

Baca juga: Korban Meninggal karena Campak di Sumenep Tak Pernah Imunisasi

Untuk menekan penyebaran campak, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep menggencarkan program “Sepekan Mengejar Imunisasi” atau Penari guna meningkatkan cakupan vaksinasi.

Selain itu, upaya pencegahan dilakukan dengan membentuk Desa Imunisasi Mantap (Iman) di setiap kecamatan.

Dinkes juga memperkuat koordinasi lintas sektor dan program terkait untuk mempercepat penanganan campak.

"Untuk pemantauan cakupan imunisasi dilakukan secara berkala, termasuk memetakan wilayah rawan untuk intervensi cepat," jelas dia.

Sebagai informasi, sejak Februari hingga akhir Juli 2025, terdapat empat penderita campak yang dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: 4 Orang Meninggal Dunia akibat Campak di Sumenep

Korban meninggal mayoritas merupakan anak-anak berusia antara satu hingga empat tahun dan tercatat tidak pernah menjalani imunisasi.

"Mayoritas memang masih di bawah balita," tambahnya.

Korban umumnya meninggal saat dirawat di rumah sakit karena mengalami komplikasi.

Dinas Kesehatan P2KB menerangkan bahwa penyebaran campak di Sumenep tergolong masif karena virus ini mudah menular melalui kontak langsung maupun udara.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Surabaya
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Surabaya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau