SURABAYA, KOMPAS.com - Perempuan asal Sidoarjo, Mawar (bukan nama sebenarnya) mengalami trauma berat setelah video dan fotonya disebar sang pacar ke media sosial.
Foto dan video Mawar tanpa busana disebar oleh pacarnya, AMA (29) asal Jakarta Selatan, ke media sosial karena merasa kecewa dan sakit hati.
Korban mulanya memberikan foto dan video tanpa paksaan, lalu ketika keinginan tersangka tidak terpenuhi, tersangka memaksa dan mengancam korban.
“(Alasan korban mulanya bersedia) karena kurang perhatian dan kasih sayang orangtua,” kata Kasubdit Siber Ditreskrimumsus Polda Jatim, AKBP Nandu Dianata, Jumat (15/8/2025).
Baca juga: Pria di Cilacap Cabuli Anak Tetangga Sambil Perlihatkan Video Porno
Akibat perbuatan tersangka, kini kondisi psikis korban sangat terpukul dan mengalami trauma berat, bahkan enggan kembali ke sekolah.
“Karena dampak peristiwa ini, trauma tersebut membuat korban tidak mau melanjutkan sekolah,” ucap Nandu.
Polisi juga memberikan pendampingan psikologis terhadap korban dan keluarga bersedia memindahkan korban ke sekolah lain.
“Dari keluarga, korban mendapat solusi dengan memindahkan korban ke sekolah lain dan terus melakukan pendampingan agar mental korban kembali normal,” tutur dia.
Polisi mengungkap, keduanya belum pernah bertemu secara langsung, hanya berhubungan lewat media sosial selama setahun.
Baca juga: Guru SD yang Pertontonkan Video Porno kepada 24 Siswi dalam Kelas Ditahan Polisi
Keluarga korban lantas melapor ke Polda Jatim pada 4 Juli 2025.
Barang bukti yang diamankan berupa dua unit handphone, kartu SIM, akun WhatsApp, akun Telegram, serta tangkapan layar.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 45 Ayat (1) jo Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024, serta Pasal 29 jo Pasal 4 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
“Ancaman pidana bagi tersangka adalah hukuman penjara maksimal 12 tahun dan/atau denda antara Rp250 juta hingga Rp6 miliar,” kata dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini