BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus perundungan yang dialami MM (18), mahasiswa baru Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), masih berlanjut.
Keluarga korban meminta pihak kampus memberikan perlindungan keamanan bagi MM selama menjalani perkuliahan.
Paman korban, M Sultan Fuadi menyatakan, hingga saat ini, MM masih merasa khawatir untuk memasuki area kampus.
Hal ini disebabkan oleh ancaman yang diduga dilakukan oleh senior fakultasnya sebelum aksi penganiayaan oleh orang tak dikenal terjadi.
"Korban sebelumnya sempat diintimidasi dan diancam bahwa ia tidak akan aman selama kuliah 4 tahun ke depan," ujarnya pada Jumat (15/8/2025).
Baca juga: Kasus Penganiayaan Maba UTM Naik Penyidikan, Polisi Periksa 10 Orang Saksi
Masa perkuliahan yang akan dimulai pada hari Senin mendatang semakin menambah kecemasan MM.
Keluarga mengaku akan terus memantau perkembangan korban selama di kampus.
"Mulai masuk Senin nanti. Ya, korban berulang kali bilang, 'Bagaimana nanti di kampus, aman tidak ya?' karena memang khawatir," tambahnya.
Sultan berharap pihak kampus dapat serius memberikan perlindungan dan menjamin keamanan MM selama perkuliahan.
Baca juga: Rektor UTM Janji Beri Sanksi Mahasiswa Senior yang Terlibat Perundungan Maba
Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni UTM, Surokim, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya memberikan pendampingan kepada korban.
"Kami sudah berupaya memberikan pendampingan terhadap korban melalui Wakil Dekan (Wadek) III FEB, sekaligus menyampaikan tawaran pendampingan psikologi dan hukum. Tim siap dan sudah disampaikan kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Surokim juga menegaskan bahwa pihak kampus akan memberikan jaminan keamanan bagi MM saat mulai masuk kuliah.
"Terkait jaminan keamanan korban saat nanti masuk kuliah, tegas kampus menyatakan menjamin sesuai peraturan tata perilaku kehidupan kampus dan juga kode etik sivitas akademika yang sudah ada," pungkasnya.
Sebelumnya, MM diduga diculik oleh sekelompok orang saat berada di lingkungan kampus menggunakan mobil.
Di dalam mobil tersebut, MM mengaku mengenali salah satu orang yang merupakan senior dari fakultasnya.
Setibanya di rumah indekos terduga pelaku, yang berjarak 500 meter dari UTM, MM masuk ke dalam ruangan.
Tak lama kemudian, seorang senior lainnya berinisial MF diduga melakukan intimidasi dan memaksa MM menandatangani surat pernyataan.
Setelah menandatangani surat tersebut, MM diajak duel oleh orang tak dikenal di dalam rumah indekos tersebut, yang berujung pada penganiayaan hingga kepalanya bocor dan wajahnya lebam.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini