BANGKALAN, KOMPAS.com - Keberadaan koordinator wilayah (Korwil) bidang pendidikan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dinilai tak memiliki fungsi penting.
Akibatnya, korwil yang ada di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangkalan terancam dibubarkan.
Rencana itu akan segera diwujudkan sebagai bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bangkalan.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, mengatakan adanya korwil pendidikan selama ini dinilai hanya menganggu lembaga sekolah.
Bahkan, ia menyoroti fungsi keberadaan korwil tersebut.
"Dari awal kami mengkaji keberadaan dan fungsi korwil itu. Hingga saat ini fungsinya tidak maksimal dan cenderung menganggu aktifitas dan fungsi kepala sekolah dan lembaga sekolah," kata Lukman, Rabu (20/8/2025).
Baca juga: ASN dan THL Terlibat Narkoba, Bupati Bangkalan Akan Wajibkan Tes Urine Semua Pegawai
Lukman juga menilai, adanya korwil pendidikan membuat lembaga sekolah yang ada di Kabupaten Bangkalan tidak bisa fokus memajukan sekolah dan memperbaiki kualitas pendidikan.
Sebab, tak sedikit korwil yang kerap meminta laporan administrasi tiap sekolah. Akibatnya, sekolah disibukkan dengan hal tersebut.
"Harusnya kepala sekolah itu bisa fokus memajukan masing-masing sekolahnya tapi menjadi tidak fokus karena harus membuat laporan ke korwil," jelasnya.
Rencana pembubaran itu saat ini masih dikaji secara matang.
Termasuk adanya peraturan bupati yang harus dicabut untuk membubarkan keberadaan korwil.
"Kami masih evaluasi dan kaji terus dari berbagai sisi dan mempertimbangkan aspek negatif dan positifnya. Tapi 90 persen akan dibubarkan, tinggal menunggu waktu saja," tegasnya.
Baca juga: Jadi Spesialis Penadah Motor Curian dari Bangkalan, Polisi Ringkus Warga Pamekasan
Menurutnya, korwil tidak lagi dibutuhkan saat ini.
Apalagi, kepala sekolah telah memiliki wadah sendiri dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS).
Sehingga tiap lembaga sekolah bisa fokus memperbaiki kualitas pendidikan.
"Fungsi KKKS bisa lebih dimaksimalkan. Saya juga sudah punya grup dengan kepala sekolah dan meminta para kepala sekolah untuk melaporkan ke saya langsung jika ada yang mengganggu sekolahnya," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini