LAMONGAN, KOMPAS.com - Guna memastikan nutrisi yang diberikan serta pengolahan makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai standar dan prosedur, Kepala Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (RI) Letjen TNI (Purn) AM Putranto mengunjungi Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Dengan didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Putranto melakukan peninjauan dan verifikasi lapangan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang bertugas menyuplai makanan dalam program MBG bagi anak sekolah.
SPPG yang dikunjungi yakni SPPG Miftahul Jinan, yang berada di Jalan Kinameng Indah nomor 57, Lamongan, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: Polri Targetkan Bangun 500 SPPG untuk Program MBG Tahun Ini
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, dalam merealisasikan dan menyukseskan program MBG, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus melakukan perbaikan dan selalu mengikuti alur sesuai prosedur yang diberikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Tujuannya, bisa menjamin kualitas gizi seperti yang ditetapkan oleh BGN pada setiap makanan yang disajikan kepada siswa.
Meningkatkan efisiensi implementasi, sehingga dapat dilaksanakan secara terstruktur dan efisien dengan adanya pedoman yang jelas, serta mencapai target pemenuhan hingga penyaluran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Hingga saat ini, di wilayah Kabupaten Lamongan sudah ada 22 SPPG yang sudah beroperasi.
Sementara itu, 75 SPPG lain persiapan untuk menyusul. Dari semua SPPG yang sudah beroperasi, masing-masing SPPG menyediakan 3.000 hingga 4.000 porsi makanan setiap hari bagi siswa.
"Dalam operasional SPPG, tentu Pemkab Lamongan terus mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan melakukan peraturan yang telah dibuat oleh Badan Gizi Nasional," ujar Yuhronur Efendi.
"Pemkab Lamongan juga membuat satgas khusus, agar program makan bergizi gratis terus mengalami percepatan pemenuhan," katanya.
Baca juga: Kunjungi SPPG di Surabaya, Zulhas Cerita soal Garda Pangan Olah Sampah MBG dengan Maggot
Sementara itu, Putranto dalam kunjungan mendapati bahwa beberapa SPPG di Lamongan belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Ia meminta pihak terkait untuk melakukan percepatan penambahan IPAL. Sebab, selain pemenuhan gizi bagi siswa, kebersihan SPPG juga menjadi poin utama dalam program MBG.
Selain itu, dengan adanya IPAL, limbah yang berasal dan dihasilkan SPPG cukup aman bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
"Setelah saya cek kerja SPPG di Lamongan sudah bagus. Poin kebersihan tidak main-main, jadi harus terus dievaluasi," tutur Putranto.
Sementara itu, untuk menu MBG yang disajikan kepada siswa, dinilai sudah mampu menyesuaikan dengan selera anak-anak.
SPPG di Lamongan tidak hanya mementingkan jenis menu yang disukai anak-anak, tetapi juga terus menjalin komunikasi dengan petugas terkait pemenuhan gizi untuk para siswa.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini