Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Marah, Massa Blokade Jalur ke Pantura di Pamekasan Selama 2 Jam

Kompas.com - 30/08/2025, 21:43 WIB
Fathor Rahman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Api nyaris mengenai kabel listrik di pintu masuk, membuat Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto marah, Sabtu (30/8/2025).

Kapolres mendadak keluar di tengah massa dan marah kepada aktivis HMI Cabang Pamekasan.

"Ada kabel di atas. Kalau kena kabel siapa yang bertanggung jawab?" katanya di depan puluhan aktivis.

Hendra Eko Triyulianto lalu memerintahkan anggotanya untuk memadamkan api tepat di pintu Mapolres Pamekasan.

Sementara itu, mahasiswa tetap bertahan sampai malam hari dan melakukan blokade jalur utama ke wilayah Pantura Pamekasan.

Baca juga: Pesan Muhammadiyah Pamekasan: Jangan Perpanjang Luka Tragedi Affan

Massa keluar dari halaman Polres setelah Kapolres AKBP Hendra Eko Triyulianto menolak menandatangani beberapa tuntutan mereka.

"Kami akan bertahan sampai Kapolres menandatangani tuntutan kami," ucapnya.

Pantauan Kompas.com, selama dua jam lebih, lalu lintas jalur Pantura lumpuh, baik jalur dari selatan maupun utara.

Polisi mengalihkan jalur ke daerah Desa Trasak, Kec Larangan.

HMI Cabang Pamekasan menuntut polisi menyampaikan permintaan maaf atas tragedi yang dialami Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis (Rantis) Brimob di Kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

"Kami menyayangkan masih ada kekerasan di Pamekasan yang dilakukan polisi," ucap Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan, Sabtu (30/8/2025).

Dia mengungkapkan, massa tidak akan bubar selama Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto tidak menandatangani tuntutan yang disodorkan HMI Cabang Pamekasan.

Mereka juga meminta polisi agar menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, terutama dalam penanganan aksi demonstrasi.

Baca juga: Harapan dari Balik Jendela Lantai 30 Saat Menyaksikan Demo Solidaritas di Surabaya

Selain itu, massa meminta Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto menyampaikan aspirasi agar Kapolri dan Kapolda Metro Jaya dicopot, yang dinilai tutup mata terhadap adanya tindakan represif.

Terakhir, massa aksi menuntut transparansi dalam penegakan hukum terhadap tujuh anggota Brimob yang menewaskan Affan Kurniawan di Jakarta.

Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto mengaku akan bertanggung jawab untuk mengusut anggotanya yang melakukan tindakan diduga kekerasan terhadap massa aksi.

"Saya akan memproses masalah ini," katanya kepada para aktivis HMI.

Saat diminta menandatangani tuntutan massa, AKBP Hendra Eko Triyulianto menolak.

"Untuk poin yang lain saya setuju. Untuk poin kedua kami tidak bisa tandatangani," ucapnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau