Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyusup, 50 Personil Gabungan di Bangkalan Dikerahkan Lakukan Patroli Skala Besar

Kompas.com - 02/09/2025, 17:19 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Patroli skala besar terus dilakukan di Kabupaten Bangkalan sebagai upaya mencegah masuknya provokator yang berpotensi menciptakan kericuhan.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengungkapkan bahwa patroli ini melibatkan 50 personel gabungan dari TNI dan Polri, dan dilaksanakan di seluruh ruas jalan di wilayah Bangkalan.

"Kami lakukan patroli skala besar dengan tujuan untuk mencegah adanya penyusup," ujar Hendro Sukmono, Selasa (2/9/2025).

Ia menambahkan bahwa patroli ini akan terus dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan, dengan harapan kondisi di semua wilayah dapat kembali kondusif.

Baca juga: Bupati Bangkalan Larang ASN Gunakan Seragam dan Kendaraan Dinas Selama Empat Hari

"Patroli ini akan terus dilakukan hingga situasi menjadi sangat aman. Kalau sudah sangat aman dan di wilayah tetangga seperti Sampang dan Surabaya juga aman, maka kita akan menyesuaikan untuk kegiatan ini," ungkapnya.

Dalam upaya menjaga keamanan, pihak kepolisian juga mendatangi dinas pendidikan untuk meminta para guru agar dapat menghalau siswa-siswi mereka dari keterlibatan dalam aksi unjuk rasa.

"Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan kepala desa untuk menghalau jika ada penyusup dari masyarakat luar," imbuhnya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh isu hoaks yang dapat menyebabkan perpecahan.

Baca juga: Massa Aksi di Bangkalan Pecah Dua Kubu karena Poin Orasi Melenceng, GMNI dan HMI Tarik Mundur Pasukan

"Tumbuhkan sikap sense of belonging, ghirah rasa memiliki kota ini. Kita jaga Bangkalan bersama-sama. Saat ini pemerintah sedang membangun, jangan sampai terkendala adanya kerusakan," pungkasnya.

Sebelumnya, polisi telah mengamankan delapan orang siswa dari sekolah menengah kejuruan dan anggota pencak silat.

Penyelidikan menunjukkan bahwa mereka memiliki riwayat ajakan unjuk rasa dari pihak luar.

Kedelapan orang tersebut kemudian diamankan, dan polisi memanggil orang tua, kepala desa, serta pimpinan pencak silat untuk menjemput mereka.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau