Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Perpustakaan Medayu Agung Oei Hiem Hwie Meninggal Dunia

Kompas.com - 03/09/2025, 17:10 WIB
Izzatun Najibah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pendiri Perpustakaan Medayu Agung, Surabaya, Jawa Timur, Oei Hiem Hwie, meninggal dunia pada Rabu (3/9/2025).

Om Hiem Hwie tidak hanya dikenal sebagai pendiri perpustakaan biasa. Rak-rak buku yang memenuhi rumahnya itu bak museum berharga yang menyimpan arsip lama dan catatan sejarah.

Baca juga: Jejak Kisah di Balik Perpustakaan Medayu Agung, Eks Tahanan Politik Dipenjara 13 Tahun yang Hobi Membaca

Kepergian Hwie di usia 90 tahun dikonfirmasi oleh pihak perpustakaan Medayu Agung Surabaya. Ia disebut meninggal dunia karena usia tua.

“Iya benar, Pak Hwie meninggal hari ini pukul 09.30 WIB. Karena usia tua,” kata manajemen Perpustakaan Medayu Agung, Ani saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/9/2025).

Kini jenazah Hwie masih dalam persemayaman rumah duka Adi Jasa Surabaya, dan rencananya akan diperabukan pada Minggu (7/8/2025)

Mantan jurnalis Terompet Masyarakat tersebut pernah diasingkan ke Pulau Buru bersama Pramoedya Ananta Toer. Ia juga yang menyelamatkan naskah Tetralogi, Pulau Buru, termasuk Bumi Manusia.

“Semoga semangat mencerdaskan kehidupan bangsa yang beliau suarakan tetap bersemi dalam generasi-generasi berikutnya,” tulis dia.

Oei Hiem Hwie menjadi penyelamat generasi yang ingin tahu sejarah lewat ribuan koleksi buku, yang kini masih bisa dibaca di Perpustakaan Medayu Agung.

Ia diasingkan di Pulau Buru sejak adanya pemberontakan G30S/PKI 1965 karena tulisannya yang dianggap mengkritik Pemerintah.

Setelah mendekam di penjara sekitar 13 tahun, Hwie akhirnya dibebaskan pada tahun 1979 dan bertemu dengan Haji Masagung.

Haji Masagung adalah Tionghoa Muslim yang dikenal sebagai pendiri Toko Buku Gunung Agung dan Perpustakaan Yayasan Idayu.

Hwie pun akhirnya mendapat pekerjaan sebagai sekretaris pribadi Haji Masagung. Kemudian, ia dipercaya memegang CV Gunung Agung Jawa Timur.

Sampai sekitar awal 2000-an, Hwie bertemu dengan teman dari komunitas Tionghoa yang memiliki ide mengembangkan koleksi buku-buku di perpustakaan pribadinya agar lebih besar dan dapat dibaca masyarakat.

Akhirnya, Hwie bersama teman-temannya memutuskan mendirikan perpustakaannya sendiri yang kini bernama Medayu Agung pada tahun 2001.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau