Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keharuan Keluarga Saat Identitas 2 Jasad Santri Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi

Kompas.com - 13/10/2025, 07:37 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - 2 jenazah santri korban ambruknya gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo telah diidentifikasi Tim DVI Polda Jatim di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (12/10/2025) malam.

Keduanya merupakan santri asal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Dua nama yang teridentifikasi tersebut menambah daftar korban meninggal yang berhasil diketahui namanya menjadi 53, dari 67 kantong jenazah yang diterima.

Artinya masih ada 14 kantong jenazah yang sedang diteliti oleh petugas forensik Tim DVI RS Bhayangkara, terdiri dari 11 kantong jenazah utuh dan tiga kantong body part.

Dua jenazah santri Bangkalan itu masing-masing di kantong jenazah bernomor PM RSB B-025 yang teridentifikasi melalui DNA dan medis, cocok dengan nomor AM-003, bernama Achmad Haikal Fadil Alfatih (12) asal Dusun Timur Leke, Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Baca juga: 2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang

Kemudian di kantong jenazah bernomor PM RSB B-047 teridentifikasi melalui DNA, medis dan properti (barang kepemilikan), cocok dengan nomor AM-059, bernama Syamsul Arifin (18), beralamat Dusun Badang, Desa Tlagah, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.

Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, proses identifikasi terhadap beberapa kantong jenazah yang tersisa dilakukan menggunakan metode pencocokan DNA.

Sampel DNA semua jenazah sudah dikirimkan ke Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri di Jakarta, sejak kantong jenazah korban yang dievakuasi Tim SAR gabungan diantar ke Posko DVI RS Bhayangkara.

Artinya, lanjut dr Khusnan, pihaknya masih menunggu proses penelitian yang masih berlangsung di Pusdokkes Mabes Polri Jakarta, yang membutuhkan waktu beberapa hari.

"Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar hasilnya. Memang ada karena faktor proses alaminya jadi membutuhkan waktu. Ini beda dengan hari-hari hari pertama, kedua, ketiga. Harapan kami segera teridentifikasi sehingga korban bisa tahu keluarganya siapa," kata Khusnan di Lobby Ruangan Immunoterapi RS Bhayangkara Surabaya.

Baca juga: 1 Korban Ponpes Al-Khoziny asal Surabaya Teridentifikasi, Dimakamkan di Pamekasan

Sementara Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol dr Wahyu Hidajati mengungkapkan penyebab pihaknya kesulitan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah body part secara cepat.

Karena, selain body part tersebut, merupakan bagian organ tubuh korban yang tidak lengkap, petugas forensik kesulitan mengidentifikasi ciri khusus pada body part yang sedang diteliti mengandalkan pencocokan rekam medis atau properti.

"Sehingga kami hanya bergantung DNA. Nanti untuk mencocokkan seperti yang kemarin itu kan ada body part yang teridentifikasi 2 hari lebih lambat daripada body yang besar lainnya," ujar Wahyu.

Baca juga: Meski 67 Temannya Tewas, Alfatih Tetap Ingin Kembali Belajar di Ponpes Al Khoziny

Pantauan di lokasi setelah diumumkan identitas dua jenazah, petugas RS Bhayangkara Surabaya membantu membawakan dua peti jenazah korban tersebut ke ruang tunggu keluarga untuk dishalatkan.

Beberapa menit sebelum proses tersebut, datang rombongan keluarga besar korban Ach Haikal Fadil Alfatih ke tenda ruang tunggu.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bupati Lumajang OTT Truk Diduga Penimbun Solar Subsidi, Temukan 1.000 liter Solar dalam Tandon Air
Bupati Lumajang OTT Truk Diduga Penimbun Solar Subsidi, Temukan 1.000 liter Solar dalam Tandon Air
Surabaya
2 Unit Pompa Air di Surabaya Rusak Akibat Sampah Kursi yang DIbuang ke Sungai
2 Unit Pompa Air di Surabaya Rusak Akibat Sampah Kursi yang DIbuang ke Sungai
Surabaya
Eri Cahyadi Tolak Pengunduran Diri Admin Hening, Ini Penjelasannya
Eri Cahyadi Tolak Pengunduran Diri Admin Hening, Ini Penjelasannya
Surabaya
Hujan Deras, Jalan Raya Denpasar-Singaraja Banjir, Pohon Tumbang di Sejumlah Titik
Hujan Deras, Jalan Raya Denpasar-Singaraja Banjir, Pohon Tumbang di Sejumlah Titik
Surabaya
Jatim Usul Program Rp 10 Triliun ke Pusat, Emil Dardak: Anggarannya Masih Dinamis
Jatim Usul Program Rp 10 Triliun ke Pusat, Emil Dardak: Anggarannya Masih Dinamis
Surabaya
Cegah Abrasi dan Lindungi Ekosistem Laut, Khofifah Ajak Kaka Slank 'Nandur' Mangrove di Bangkalan
Cegah Abrasi dan Lindungi Ekosistem Laut, Khofifah Ajak Kaka Slank 'Nandur' Mangrove di Bangkalan
Surabaya
Mural di Jembatan Gubeng Surabaya Dirusak, Eri Cahyadi Geram: Cari Pelakunya Sampai Ketemu
Mural di Jembatan Gubeng Surabaya Dirusak, Eri Cahyadi Geram: Cari Pelakunya Sampai Ketemu
Surabaya
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Surabaya
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Surabaya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau