SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengatakan, busa putih di aliran sungai Jalan Kalisari Damen merupakan masalah tahunan.
Untuk mengatasinya, Pemkot akan membuat pengolahan limbah di setiap rumah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, busa tersebut disebabkan oleh limbah deterjen yang mengendap di dasar sungai Jalan Kalisari Damen.
“(Busa puti) itu hilang atau tidak, tergantung dari limbah yang dibuang masyarakat ke sungai, karena zat dari detergen itu mengendap,” kata Dedik, ketika dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: DLH Jakarta: Limbah Rumah Tangga dan Laundry Picu Busa di Kali Sunter
Dedik menyebut, busa tersebut tidak bisa hilang ketika masyarakat masih membuang polutan deterjen ke sungai. Sebab, tidak ada pengolahan limbah di setiap rumah warga setempat.
"Sebenarnya harusnya di rumah itu ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal. Jadi sebelum dibuang ke sungai itu mestinya deterjen diolah dulu di IPAL tersebut," katanya.
Oleh karena itu, kata Dedik, Pemkot Surabaya tengah membahas untuk membangun IPAL komunal di rumah warga. Dengan demikian, masalah tahunan tersebut bisa segera teratasi.
“Memang harus dibangunkan IPAL secara skala komunal, ini masih terus kami komunikasikan,” ucapnya.
Baca juga: Polisi Selidiki Temuan Limbah Medis B3 di Permukiman Kota Serang
Selain itu, Dedik mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga di sekitar sungai Jalan Kalisari Damen supaya masyarakat mengurangi penggunaan deterjen saat mencuci.
“Kami juga terus melakukan edukasi ke masyarakat terkait upaya preventif (keluarnya busa), dengan mengurangi pemakaian deterjen,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang