TULUNGAGUNG, KOMPAS.com – Misteri penemuan kerangka manusia di lereng perbukitan wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Kerangka tersebut dipastikan Sukadi (80), warga Desa Tawing, Kecamatan Gondang, yang dilaporkan hilang sejak pertengahan April 2025.
Identitas korban berhasil dikenali oleh pihak keluarga melalui ciri-ciri fisik, termasuk gigi palsu dan pakaian yang masih melekat pada tubuh korban saat ditemukan.
Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Lereng Bukit Tulungagung, Diperkirakan Lebih dari Satu Tahun
Cucu korban, yakni Aris Supriyadi menceritakan awal mula dirinya mengetahui kabar penemuan kerangka manusia dari aparat kepolisian.
“Saya diberi tahu oleh anggota Bhabinkamtibmas kalau ada penemuan kerangka di wilayah hukum Polsek Gondang. Setelah itu, saya diminta datang ke Rumah Sakit Dokter Iskak untuk memastikan,” kata cucu korban, Aris Supriyadi di rumah sakit, Kamis (23/10/2025).
Sesampainya di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Iskak Tulungagung, Aris mengaku langsung mengenali gigi palsu dan pakaian yang dikenakan korban.
“Begitu melihat gigi palsunya dan baju yang dipakai, saya langsung yakin kalau itu kakek saya. Beliau memang sering keluar rumah tanpa pamit karena sudah pikun,” kata Aris.
Sebelumnya, warga setempat digemparkan dengan penemuan kerangka manusia di kawasan perbukitan Pletes, Desa Sidomulyo, pada Kamis (23/10/2025) siang.
Penemuan bermula saat warga yang berladang menemukan tulang manusia di antara semak belukar.
Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Paser Kaltim, Ternyata Warga Kalsel yang Hilang 2 Bulan Lalu
Kapolsek Gondang AKP Andik Prasetya membenarkan bahwa korban berhasil diidentifikasi setelah proses pencocokan dilakukan oleh pihak keluarga di rumah sakit.
“Dari hasil pemeriksaan petugas forensik dan tim Inafis Polres Tulungagung, kondisi kerangka masih utuh dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga korban meninggal karena kehabisan tenaga atau kelaparan saat tersesat di hutan,” ucap Andik.
Setelah proses identifikasi selesai, jenazah yang tinggal kerangka itu diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.
Aris menyampaikan rasa lega atas kepastian identitas kakeknya meski ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.
“Kami sekeluarga sudah ikhlas. Setidaknya sekarang beliau sudah ditemukan dan bisa dimakamkan dengan layak,” kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang