Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

kolom

Sirkuit Balapan AI Semakin Tajam! Apakah Manus AI Segera Gantikan ManusIA? (Bagian II-Habis)

Kompas.com - 17/03/2025, 12:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SIRKUIT tetap panas dan menderu karena Yuanbao (large model AI app dari Tencent, China) berhasil menggeser posisi DeepSeek di posisi pertama aplikasi paling banyak diunduh di iOS App Store China pada awal Maret 2025 ini.

Diluncurkan sejak dari tahun lalu, Tencent memindahkan Yuanbao dari Divisi Technology Engineering Group (TEG) ke Divisi Cloud and Smart Industries Group (CSIG) untuk mengakselerasi alokasi sumber daya dan mengintegrasikan fungsi AI di seluruh rangkaian produk Tencent.

Yuanbao juga jadi pilihan banyak orang karena mereka mmenambahkan opsi Yuanbao di WeChat (WeChat memiliki sekitar 1,3 miliar pengguna).

Kemudian, menyertakan perintah yang mendorong pengguna untuk mengunduh Yuanbao di halaman pencarian WeChat.

Mereka juga sering memunculkan iklan Yuanbao di WeChat Moments, dengan tagline "Tencent Yuanbao with DeepSeek: Deeper Inference."

Baca artikel sebelumnya: Sirkuit Balapan AI Semakin Tajam! Apakah Manus AI Segera Gantikan ManusIA? (Bagian I)

Imbasnya adalah jumlah pengguna aktif harian Yuanbao melonjak menjadi 3 juta pada akhir Februari dari hanya ratusan ribu di awal bulan tersebut!

Tencent sebetulnya telah meluncurkan model AI terbarunya, Hunyuan Turbo S, yang diklaim mengungguli DeepSeek.

Dengan menggabungkan 'fast thinking' dan 'slow thinking' (proses kognitif manusia), terjadi optimalisasi dan efisiensi respons dan kedalaman penalaran.

Fast Thinking seperti intuisi manusia, yakni respons instan/langsung tanpa analisis mendalam. Turbo S menggandakan kecepatan kata dan mengurangi first-word latency sebesar 44 persen, ini sangat efisien untuk percakapan umum dan interaksi cepat.

Adapun slow thinking seperti penalaran analitis yang dilatih dengan teknik long-thinking chain synthesis untuk mengatasi masalah, tetapi dengan tetap mempertahankan kecepatannya.

Hal ini sungguh menakjubkan, hanya beberapa minggu sebelumnya, tepatnya awal Februari, peluncuran Deepseek R1 telah menggoncang jagat AI.

Saham-saham perusahaan teknologi papan atas global berjatuhan, nilai crypto pun anjlok. Dan Liang Wenfeng, pendiri Deepseek yang masih berusia 39 tahun asal desa, dielu-elukan menjadi pahlawan di China.

Tidak hanya itu, Liang Wenfeng kini menjadi salah satu orang yang paling menentukan arah teknologi AI di China. 

Namun, dalam waktu yang sangat singkat, apakah benar-benar Tencent berhasil menyalip keberhasilan dan performa Deepseek R1?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau