KOMPAS.com - Pernah merasa sulit tidur meski sudah berbaring lama sambil memegang ponsel? Bisa jadi penyebabnya bukan hanya stres, tetapi kebiasaan digital yang tanpa sadar Anda lakukan setiap malam.
Mulai dari doomscrolling media sosial, menonton video terlalu lama, sampai mengecek notifikasi kerja di jam istirahat, semua itu bisa membuat otak tetap aktif dan sulit beristirahat.
Di era serba digital ini, rutinitas malam yang seharusnya menjadi waktu tenang justru berubah menjadi momen paling sibuk secara mental.
Padahal, tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan fokus keesokan harinya. Nah, berikut ini 7 kebiasaan digital sebelum tidur yang diam-diam bikin Anda susah istirahat, lengkap dengan cara sederhana agar Anda bisa benar-benar “log out” dari dunia digital sebelum menutup mata.
Baca juga: Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Simpan Password di Browser
Kebiasaan membuka media sosial sebelum tidur sering kali dianggap cara santai melepas penat. Padahal, aktivitas ini justru membuat otak semakin aktif karena terus menerima rangsangan visual dan informasi baru.
Saat Anda menggulir layar tanpa henti, otak tidak mendapatkan sinyal bahwa waktunya beristirahat. Akibatnya, ANda akan lebih sulit tertidur dan kualitas istirahat menurun karena pikiran tetap sibuk memproses berbagai hal yang baru saja dilihat.
Selain itu, interaksi digital seperti notifikasi, komentar, atau pesan pribadi bisa memicu emosi, baik senang, cemas, atau penasaran, yang membuat tubuh terjaga lebih lama. Jika dilakukan setiap malam, kebiasaan ini bisa menyebabkan kelelahan mental dan gangguan ritme tidur alami. Cobalah hentikan aktivitas media sosial setidaknya 30–60 menit sebelum tidur agar otak punya waktu untuk benar-benar tenang.
Membuka atau membalas e-mail kerja di malam hari bisa membuat batas antara waktu profesional dan waktu pribadi menjadi kabur.
Aktivitas ini meningkatkan stres dan membuat otak terus aktif memikirkan pekerjaan, bahkan saat seharusnya beristirahat. Akibatnya, Anda jadi sulit rileks dan waktu tidur pun tertunda karena pikiran masih terpaku pada urusan kantor.
Lebih dari itu, kebiasaan ini dapat memicu rasa lelah dan burnout dalam jangka panjang. Tubuh dan pikiran membutuhkan waktu untuk memulihkan energi setelah seharian bekerja.
Jika waktu istirahat terus terpotong oleh notifikasi pekerjaan, produktivitas dan kesehatan mental akan menurun. Mulailah membatasi diri dengan tidak membuka e-mail kerja setelah jam tertentu di malam hari.
Menonton video atau serial favorit sebelum tidur memang terasa menyenangkan, tapi kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada kualitas tidur.
Layar ponsel memancarkan cahaya biru yang dapat menekan produksi melatonin, hormon yang berperan mengatur siklus tidur dan bangun. Akibatnya, tubuh tidak menerima sinyal bahwa waktunya beristirahat, sehingga Anda cenderung terjaga lebih lama.
Selain efek cahaya, konten video yang menarik justru bisa membuat otak tetap aktif dan terstimulasi. Cerita yang seru atau adegan menegangkan membuat Anda sulit menghentikan tontonan, bahkan sering kali menunda waktu tidur tanpa sadar.
Jika ingin menonton sesuatu, sebaiknya lakukan satu jam sebelum tidur dan batasi durasi agar tubuh tetap bisa beradaptasi menuju fase istirahat.