Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ke Labuan Bajo dan Wae Rebo, Belum Lengkap Tanpa Ngopi di Bengkes Cafe

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Dalam dunia pariwisata, khususnya di Manggarai Raya, kopi tidak hanya dijadikan teman menikmati hidangan di pagi atau sore hari.

Kopi juga menjadi teman wisatawan dalam menikmati pemandangan dan salah satu oleh-oleh khas saat mereka kembali ke daerah atau negara asalnya.

Seiring pesatnya pertumbuhan pariwisata, munculah konsep baru dalam berwisata, yaitu agrowisata. Konsep ini adalah upaya mengolaborasikan keindahan alam dan hasil bumi, salah satunya kopi.

Proses saat ikut menanam sampai memanen dan menikmati kopi adalah pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan.

Geliat agrowisata kopi di Manggarai Raya pun sudah dimulai dengan adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang fokus pada pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).

Ada pula dukungan dari keuskupan, serta asosiasi seperti Asosiasi Petani Kopi dan Jahe Manggarai (APEKAM), juga Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG).

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) hadir dalam acara peresmian pemindahan Bengkes Cafe, di Desa Cireng, Kecamatan Satar Mese Utara, Minggu (12/2/2022).

Selain hadir untuk memberi dukungan dan siap berkolaborasi, kehadiran BPOLBF juga menjadi bukti keberlanjutan program Benchmarking yang diadakan di tahun 2021.

Dalam program tersebut, BPOLBF mengirim beberapa orang anggota APEKAM, termasuk pemilik Bengkes Cafe untuk mengikuti studi banding tentang kopi ke sejumlah kota di Pulau Jawa.

Dirut BPOLBF Shana Fatina mengatakan, kini kopi sudah menduduki tempat tersendiri di hati para wisatawan. Ia berharap para pengurus APEKAM tetap solid, sehingga tetap menjadikan kopi sebagai produk unggulan.

"Saya senang melihat tempat ini akhirnya berkembang dalam semangat yang sama yaitu mempromosikan kopi," kata Shana dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Ia berharap upaya tersebut jadi awal pengembangan agrowisata karena pengalaman berwisata di Labuan Bajo atau Wae Rebo belum lengkap tanpa minum kopi. Agrowisata itu tak hanya untuk wisatawan, tetapi juga untuk masyarakat.

Program BPOLBF untuk pemberdayaan masyarakat

Ia mengatakan, kini BPOLBF memiliki beberapa program seperti Floratama Academy untuk mendukung para pengusaha dalam mengemas produknya, sehingga layak untuk dipasarkan secara luas.

Selain itu, program Rantai Pasok untuk mendukung masuknya produk ekraf dan bahan pangan lokal ke hotel dan juga restoran yang ada di Labuan Bajo. Ia melanjutkan bahwa dari semua proses yang dilalui, poin yang paling penting adalah komitmen untuk konsisten.

"Pada dasarnya hotel dan restoran sangat ingin menyerap produk lokal. Tinggal bagaimana kita berkomitmen untuk secara terus menerus memasok kebutuhan yang diinginkan," jelas Shana.

Dia menyebut, perlu adanya narasi yang diceritakan di cafe tersebut. Ia berharap agar Bengkes Cafe dapat menjadi pusat informasi dari potensi wisata di sekitarnya.

"Mari kita narasikan tempat ini, sehingga nantinya wisatawan bisa tertarik untuk ke kebun kopinya langsung dan menikmati pengalaman wisata yang tidak terlupakan," sambung Shana.

Penggerak UMKM sekitar

Sementara itu, Penasihat APEKAM Romo Beny Jaya mengatakan, kafe itu bisa menjadi penggerak bagi UMKM di sekitar.

Kini, lanjut dia, kopi bukan hanya air hitam yang dituang di gelas, tetapi juga dikemas dalam bentuk lain dan bisa menjadi buah tangan. Oleh karena itu perlu dipikirkan juga pengemasannya dan tempat ini dapat menjadi pusat UMKM lokal.

"Jadi yang punya ubi bisa dititipkan di sini. Jika ada yang punya keahlian mengolahnya menjadi keripik dan lain-lain bisa dikumpulkan di sini. Bagi yang punya kerajinan bisa dipajang di sini juga," katanya.

Menurutnya, tempat itu adalah simbol harapan dari para petani yang tergabung dalam APEKAM. Minum kopi di Bengkes Cafe itu berarti membantu petani-petani yang terhimpun dalam APEKAM.

"Walaupun profesi kita berbeda tapi tujuan kita sama, yaitu meningkatkan pariwisata di kabupaten ini dengan peran masing-masing," ungkapnya.

Ia mengungkapkan bahwa kafe yang dibangun itu menaruh harapan agar nantinya kopi dari daerahnya yaitu di Lelak bisa diproduksi dan dipasarkan dengan lebih baik. Hal itu bisa menjadi sumber pemasukan kepada 1250 petani dari 6 desa di kecamatan Lelak dan Ruteng.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/15/183100827/ke-labuan-bajo-dan-wae-rebo-belum-lengkap-tanpa-ngopi-di-bengkes-cafe

Terkini Lainnya

Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Travel News
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Bagikan artikel ini melalui
Oke