Mengadopsi filosofi Jepang yaitu Wabi Sabi, atau keindahan ketidaksempurnaan, dapat memengaruhi kebahagiaan.
Memang, pada dasarnya ada keindahan dalam ketidaksempurnaan. Menerima hal ini bisa membuat kita merasa lebih baik ketika tidak semuanya persis seperti yang kita inginkan.
Selain itu, ada juga Kintsugi, yang mirip artinya dengan Wabi Sabi. Hal ini mengacu pada seni Jepang kuno yaitu memperbaiki keramik yang rusak dengan pernis logam.
Biasanya, orang-orang mungkin melihat tumpukan pecahan tersebut tidak dapat atau tidak boleh diperbaiki.
Namun, konsep Kintsugi berarti merayakan ketidaksempurnaan dan memperbaikinya dengan menyatukan kembali melalui cara yang lebih mewah daripada keramik sebelumnya.
“Kita semua memiliki bekas luka dari suatu hal. Maka, kita harus menghadapi dan memaknainya daripada berusaha menyembunyikannya," ujar Russell.
Baca juga: 6 Fakta Gunung Fuji, Ikon Jepang yang Ternyata Pernah Meletus
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini