Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Ikut Tur Wisata Jalan Kaki di Kampung Tugu, Jejak Portugis di Jakarta Utara

Kompas.com - 01/10/2023, 08:08 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Mendengar alunan kerocong di Rumah Tugu

Tur wisata kemudian berlanjut menuju ke Rumah Tugu, lokasinya ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10 menit dari Gereja Tugu.

Matahari di kawasan Kampung Portugis ini terasa cukup terik, ditambah debu yang simpang siur seiring mobil pengangkut barang  lewat di jalan raya.

Beruntungnya, Kompas.com memakai payung dan memakai masker siang itu, sehingga cukup membantu menghindari polusi ketika berpindah antar lokasi saat tur.

Rumah Tugu ini bangunannya nampak sederhana, tapi terasa nyaman karena penataan barang yang tepat dan sirkulasi udara yang baik.

Baca juga: Tari Noni Tugu, Tarian Khas Kampung Tugu Jakarta Utara dari Malaka

Siang itu semua peserta tur wisata diceritakan mengenai Rumah Tugu, dan bagaimana musik keroncong lahir pertama kali di Kampung Tugu.

Pada akhir sesi, peserta tur berkesematan mendengarkan alunan musik keroncong dari grup Kerontjong Toegoe.

Mencicipi kuliner khas Tugu

Mendekati pukul 12.00 WIB, perjalanan kemudian dilanjutkan ke salah satu rumah orang tugu untuk menikmati kuliner khas Tugu.

Di sini semua peserta tur disuguhkan pisang udang, ketan unti, apem kinca, dan gado-gado siram.

Selain menikmati kuliner, Kompas.com juga sempat berbincang dengan Eda, orang tugu yang membuat kuliner tersebut.

Baca juga: 5 Kuliner Khas Kampung Tugu yang Hanya Bisa Ditemukan Saat Hari Besar

Kata Eda, salah satu kuliner yang disajikan hari itu, yakni ketan unti, biasanya hanya disajikan pada saat ada orang tugu yang meninggal.

Kuliner khas Kampung Tugu, Jakarta Utara, Rabu(27/9/2023).Kompas.com/Suci Wulandari Putri Kuliner khas Kampung Tugu, Jakarta Utara, Rabu(27/9/2023).

"Orang zaman dahulu di sini menyuguhkan hasil bumi untuk masyarakat, yakni hasil tani, hasil ternak, dan hasil laut, kawasan ini dulu persawahan. Saat ada orang yang meninggal, biasanya banyak masyarakat yang datang, jadi disuguhkanlah hasil bumi," kata Eda, Rabu.

Eda juga mengenalkan kepada Kompas.com salah satu tips rahasia membuat nastar yang biasa digunakan oleh nenek moyang orang Portugis.

Usai mencicipi kuliner khas Portugis dan berbincang dengan Eda, acara tur wisata pun selesai. Penutupan kegiatan tur wisata dilakukan di Gereja Tugu, maka semua peserta kembali jalan kaki ke lokasi pertama.

Jika punya waktu luang, tidak ada salahnya kamu sesekali mencoba ikut tur wisata jalan kaki. Apalagi mencoba rute wisata ke kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

Jadi, kapan mau ikut tur wisata jalan kaki?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Travelpedia
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
Travel News
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Travel News
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
BrandzView
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Travel News
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau