Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Mpox, Belum Ada Wisatawan yang Batalkan Perjalanan ke Indonesia

Kompas.com - 03/09/2024, 10:39 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum ada wisatawan mancanegara (wisman) yang membatalkan perjalanan ke Indonesia sejak adanya wabah Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet.

Hal itu disampaikan oleh Paul Edmundus, Co-founder Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA), saat bergabung daring dalam Weekly Brief with Sandiuno, Jakarta, Senin (2/9/2024).

"Sampai saat ini belum ada cancellation. Apakah mereka, wisatawan luar negeri atau operator tur luar negeri, sudah tahu atau belum (tentang Mpox), itu saya belum bisa memberikan jawaban," ungkap Paul.

Baca juga: Wabah Mpox, Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang Masuk Indonesia Wajib Isi Formulir Elektronik

"Namun yang sudah pasti, sampai hari ini, belum ada yang membatalkan perjalanan mereka ke Indonesia," tambah dia.

Paul menuturkan, hanya ada satu orang dari perusahaannya, juga satu orang lain, yang bertanya soal kasus Mpox di Indonesia.

Bahkan, ada rekannya, yang justru baru datang dari Kongo, Afrika, ke Indonesia dan tidak terjadi apa-apa.

Baca juga: Antisipasi Mpox, Bandara di Indonesia Pasang Alat Pengukur Suhu

Ia juga mengetahui adanya pemasangan alat deteksi untuk mencegah penularan Mpox di bandara internasional di Indonesia, tetapi menurutnya, belum banyak wisatawan yang tahu tentang hal ini.

"Sampai hari ini, tidak ada wisatawan yang bertanya, apa yang harus dilakukan, keculi satu agen (perjalanan) yang bertanya: apa yang harus dilakukan di bandara apabila wisatawan itu datang," kata Paul.

Wajib isi formulir elektronik

Isi formulir SATUSEHAT Health Pass yang harus diisi pelancong luar negeri saat masuk ke Indonesia, imbas wabah Monkeyfox.DOK. Tangkapan layar SATUSEHAT Health Pass Isi formulir SATUSEHAT Health Pass yang harus diisi pelancong luar negeri saat masuk ke Indonesia, imbas wabah Monkeyfox.

Dokter Achmad Farchanny Tri Adriyan, Direktur Surveilans dan Kekaratinaan Kesehatan, yang juga hadir dalam kesempatan yang sama, menuturkan, ada 88 orang Indonesia yang terkonfirmasi kasus Mpox.

Angka kasus Mpox di Indonesia tersebut dicatat selama rentang dua tahun, sejak 2022 hingga 2024.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan Mpox sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency of International Concern).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, menetapkan pengetatan perjalanan dari luar negeri ke Indonesia dengan SATUSEHAT Health Pass.

Baca juga: Kemenparekraf Bersiap Ajukan Buleleng Bali Masuk UNESCO Creative Cities Network

SATUSEHAT Health Pass merupakan formulir eletronik yang wajib diisi oleh pelancong luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Formulir ini bisa diakses melalui tautan https://sshp.kemkes.go.id sebelum atau saat check-in di bandara internasional.

"Untuk para pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia, saat check-in, segera mengisi formulir elektronik ini dan terapkan protokol kesehatan yang normatif, seperti sering-sering cuci tangan pakai sabun dan pakai masker," pungkas Achmad.

Achmad menuturkan, saat ini penularan Mpox masih didominasi oleh kontak seksual atau kontak erat. 

Baca juga: Daftar Tanggal Merah September 2024, Bisa Libur 3 Hari

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Travel News
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau