Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Sade Lombok, Desa Adat Suku Sasak yang Penuh Keunikan dan Tradisi

Kompas.com - 02/10/2024, 17:04 WIB
Aska Bagus Aldika,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Desa Sade merupakan sebuah desa adat yang menjadi saksi bisu kehidupan masyarakat Suku Sasak selama lebih dari 1.500 tahun.

Keunikan adat istiadat yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini, ditambah dengan keindahan alam pedesaan dan rumah-rumah tradisionalnya, menjadikan Desa Sade sebagai salah satu destinasi wisata budaya yang tidak boleh dilewatkan.

Hanya berjarak 15 sampai 25 menit dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, desa ini menawarkan pengalaman menyelami budaya yang autentik, mulai dari tradisi unik hingga aktivitas keseharian warganya yang masih mempertahankan kearifan lokal.

Berikut keunikan dan tradisi yang ada di Desa Sade Lombok:

Keunikan dan Tradisi di Desa Sade

1. Rumah Tradisional Unik dan Tahan Gempa

Rumah adat Suku Sasak di Desa Sade, Lombok DOK. Shutterstock/Ibenk_88Shutterstock/Ibenk_88 Rumah adat Suku Sasak di Desa Sade, Lombok DOK. Shutterstock/Ibenk_88

Desa Sade terdiri dari sekitar 150 rumah tradisional dengan atap dari ilalang dan lantai yang dilumuri kotoran kerbau atau sapi untuk menjaga kebersihannya.

Rumah-rumah ini juga dikenal tahan gempa, mengingat Lombok sering dilanda gempa bumi.

"Rumah-rumah di sini menggunakan material alami, yang selain menjaga suhu tetap sejuk, juga mampu bertahan dari guncangan gempa," ujar Erwin, salah satu warga setempat yang dikutip dari Indonesia.go.id.

Baca juga: Bandara Lombok Buka 24 Jam Selama MotoGP Mandalika 2024

2. Tradisi Kawin Culik yang Tetap Dipertahankan

Dilansir dari laman Indonesia.Travel, salah satu tradisi unik yang masih dipertahankan di Desa Sade adalah tradisi kawin culik.

Dalam tradisi ini, pemuda Suku Sasak yang ingin menikah harus menculik wanita pujaannya dan membawanya ke rumah kerabat pada malam hari sebelum pernikahan direncanakan.

Biaya mahar untuk menikahi gadis setempat juga lebih terjangkau dibandingkan dengan yang berasal dari luar desa.

3. Perempuan Wajib Bisa Menenun Sebelum Menikah

Parajin kain songket di Desa Sade, Lombok.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Parajin kain songket di Desa Sade, Lombok.

Melansir dari laman Indonesia.Travel, di Desa Sade, para gadis diwajibkan untuk bisa menenun sebelum mereka diizinkan menikah.

Keterampilan ini menjadi syarat penting bagi para perempuan muda di sana. Bahkan, ada kepercayaan yang melarang mereka makan sayap ayam, karena dipercaya dapat menghambat keluwesan tangan saat menenun.

Baca juga: 4 Tempat Wisata Alam di Lombok Barat, Ada Hutan dan Pantai

4. Atraksi Peresean, Seni Bela Diri untuk Meminta Hujan

Tarian Peresean di Desa Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Tarian Peresean di Desa Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau