KOMPAS.com - Beberapa orang menyukai perjalanan liburan atau touring naik sepeda motor. Bahkan, tidak sedikit orang yang menempuh perjalanan jauh ke suatu destinasi wisata naik motor, seperti Jakarta-Bali.
Sepeda motor yang menempuh perjalanan jauh, tidak hanya butuh bensin yang banyak. Perawatannya juga perlu diperhatikan.
Perjalanan jauh bisa jadi membuat beberapa komponen di sepeda motor rusak atau memerlukan penggantian.
Baca juga: Cara Cegah Rem Blong pada Motor Matik Saat Turunan Panjang
Salah satu komponen sepeda motor yang harus rutin diganti adalah oli mesin. Memang, oli mesin hanya di berputar di blok mesin dan tidak akan habis karena proses pembakaran, seperti bensin.
Oli mesin berfungsi sebagai pelumas utama pada mesin motor. Ia bekerja untuk mengurangi gesekan antarkomponen mesin, menyerap panas yang dihasilkan, serta membersihkan mesin dari partikel kotoran yang mungkin masuk saat motor digunakan.
Lihat postingan ini di Instagram
Seiring berjalannya waktu, oli ini akan terkontaminasi oleh debu, kotoran, dan zat kimia hasil pembakaran yang mengakibatkan kualitas pelumasannya menurun. Oli bahkan bisa habis.
Jika oli jarang diganti, beberapa efek buruk akan terjadi pada motor, mulai dari penurunan kinerja hingga kerusakan serius pada mesin. Berikut efek buruk jika terlambat mengganti oli:
Oli yang sudah terkontaminasi tidak bisa memberikan pelumasan yang optimal. Akibatnya, komponen mesin yang bergesekan tidak terlindungi dengan baik, sehingga timbul gesekan yang berlebih.
Baca juga: Ingat, Segera Bilas Oli Mesin Usai Motor Terendam Banjir!
Hal ini menyebabkan penurunan kinerja mesin, di mana akselerasi, daya tarik, dan respons mesin menjadi lebih lambat dari biasanya.
Selain pelumas, oli juga berfungsi untuk menyerap panas. Ketika oli tidak diganti tepat waktu, kemampuannya menyerap panas menurun, sehingga panas mesin tidak teralirkan dengan baik.
Hal ini menyebabkan mesin rentan mengalami overheat, yang berpotensi merusak komponen mesin dan membutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Bagian mesin motor yang bisa rusak akibat overheat adalah piston dan silinder. Bisa jadi, piston akan terjepit atau stuck di silinder, sehingga mesin tidak bisa menyala.
Gesekan berlebih yang terjadi akibat kualitas oli yang menurun akan mempercepat keausan pada komponen mesin, seperti piston, ring piston, dinding silinder, dan poros engkol.
Komponen-komponen ini berperan penting dalam menjaga kinerja mesin, sehingga kerusakannya dapat mengurangi usia pakai motor.
Ketika oli tidak memberikan pelumasan maksimal, mesin dipaksa bekerja lebih keras. Gesekan antarkomponen dan suhu yang meningkat membuat proses pembakaran membutuhkan bahan bakar lebih banyak untuk mencapai performa yang diinginkan.
Hal ini menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Untuk menghindari efek buruk akibat telat mengganti oli, sebaiknya pemilik kendaraan mengikuti jadwal penggantian oli yang direkomendasikan pada buku pedoman motor.
Baca juga: Bahaya Membiarkan Oli Motor Menetes Terlalu Lama
Umumnya, penggantian oli dilakukan berdasarkan jarak tempuh atau waktu tertentu. Setiap tipe motor mungkin memiliki interval penggantian oli yang berbeda, jadi penting untuk mengikuti anjuran yang sesuai dengan jenis motor Anda.
Anda bisa berkonsultasi dengan mekanik bengkel untuk mengetahui kapan waktu mengganti oli selanjutnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini