Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Berbahaya Ini Ternyata Sering Kita Bawa di Pesawat

Kompas.com - 07/09/2025, 09:09 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Ada benda yang sehari-hari kita bawa dan aman-aman saja, tetapi merupakan benda berbahaya di pesawat. Benda itu adalah baterai lithium-ion.

Hampir setiap penumpang pesawat saat ini membawa baterai lithium-ion ketika naik pesawat, baik di ponsel, laptop, powerbank, maupun rokok elektrik.

Meski umum digunakan sehari-hari, baterai ini menyimpan risiko besar jika terjadi kegagalan fungsi.

Baca juga: Jepang Imbau Pelancong Simpan Powerbank di Tempat Terjangkau demi Keselamatan

Tes yang dilakukan Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) menunjukkan kebakaran akibat baterai lithium-ion bisa berakibat fatal di dalam kabin pesawat.

Insiden akibat kegagalan baterai lithium-ion di pesawat

Bulan lalu, penerbangan Delta Air Lines 1334 dari Atlanta ke Fort Lauderdale terpaksa dialihkan ke Fort Meyers setelah sebuah powerbank di dalam tas penumpang terbakar dan mengeluarkan asap serta api. Sebanyak 191 penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.

Insiden ini bukan kasus tunggal. Data FAA menunjukkan laporan kebakaran baterai lithium-ion di pesawat maupun bandara kini mencapai rata-rata dua kejadian per minggu.

Mengapa baterai lithium-ion bisa meledak?

Menurut Robert Ochs, Manajer Fire Safety Branch FAA, baterai bisa mengalami thermal runaway.

Powerbank Xiaomi 33W Power Bank 20000mAh (model: PB2030MI) ditarik dari pasaranKompas.com/Lely Maulida Powerbank Xiaomi 33W Power Bank 20000mAh (model: PB2030MI) ditarik dari pasaran

Kondisi ini terjadi ketika baterai memanas hingga struktur internalnya gagal, memicu percikan api, semburan elektrolit cair, asap, hingga gas beracun.

Dalam demonstrasi yang dilakukan FAA, sebuah powerbank dipanaskan hingga 300 derajat. Hasilnya, api dan asap langsung menyebar, membakar kursi sekitar, dan sulit dipadamkan.

Penanganan kebakaran baterai lithium-ion di dalam pesawat

FAA merekomendasikan langkah cepat jika kebakaran baterai terjadi:

  • Gunakan alat pemadam api halon untuk menghentikan percikan awal.
  • Segera lanjutkan dengan menuangkan air atau cairan non-alkohol untuk mendinginkan perangkat.
  • Jangan simpan baterai di tempat yang sulit dijangkau, seperti di dalam tas di kabin atas, karena akan menyulitkan kru saat terjadi kebakaran.

Baca juga: 4 Aturan Bawa Powerbank di Pesawat yang Berlaku di Indonesia, Apa Saja?

Selain itu, penumpang diimbau segera melapor kepada awak kabin jika perangkat terasa terlalu panas atau terselip di kursi. Jangan mengoperasikan kursi, karena tekanan mekanis bisa memicu kebakaran.

Aturan dan larangan membawa powerbank di beberapa negara

Baterai lithium-ion memang ada di berbagai perangkat elektronik. Namun, satu yang jadi perhatian adalah powerbank.

Karena sering menjadi penyebab insiden, powerbank dilarang dimasukkan ke bagasi tercatat (checked baggage). Beberapa maskapai dan negara juga menetapkan aturan tambahan:

  • Korea Selatan melarang penyimpanan powerbank di kabin atas serta penggunaan charger di pesawat, setelah insiden kebakaran Air Busan A321 yang melukai 27 orang.
  • Southwest Airlines (AS) mewajibkan semua baterai eksternal tetap terlihat jelas saat digunakan, dan melarang pengisian daya di kabin atas.

Beli produk yang berkualitas

Jeff Marootian, Presiden UL Standards and Engagement, menekankan bahwa kesadaran penumpang sangat penting.

Meski kebakaran baterai masih jarang, jumlah kasus meningkat seiring semakin banyaknya perangkat elektronik dibawa ke pesawat, rata-rata empat perangkat per penumpang.

Baca juga: Powerbank Terbakar di Pesawat KLM, Kabin Dipenuhi Asap Penumpang Panik

“Baterai lithium-ion yang terbakar di darat sudah berbahaya, apalagi di pesawat. Itu bisa menjadi bencana,” tegasnya.

Penumpang juga disarankan menghindari perangkat murah tanpa standar keamanan, karena berisiko memiliki cacat tersembunyi yang bisa memicu kebakaran.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Travel News
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Travel News
Hari Ini, Tiket Masuk TMII Cuma Rp 26.250
Hari Ini, Tiket Masuk TMII Cuma Rp 26.250
Travel News
Benda Berbahaya Ini Ternyata Sering Kita Bawa di Pesawat
Benda Berbahaya Ini Ternyata Sering Kita Bawa di Pesawat
Travel News
Unik! Desa Nagoro di Jepang Dipenuhi Boneka, Warganya Tinggal Sedikit
Unik! Desa Nagoro di Jepang Dipenuhi Boneka, Warganya Tinggal Sedikit
Travelpedia
10 Kota di Dunia yang Paling Nyaman untuk Pejalan Kaki, Adakah Jakarta?
10 Kota di Dunia yang Paling Nyaman untuk Pejalan Kaki, Adakah Jakarta?
Travelpedia
Awas! Jangan Berfoto di 5 Tempat Wisata Ini, Melanggar Bisa Didenda hingga Rp 4 Juta
Awas! Jangan Berfoto di 5 Tempat Wisata Ini, Melanggar Bisa Didenda hingga Rp 4 Juta
Travelpedia
Jadwal Kapal Pelni Makassar-Surabaya Tanggal 8-29 September 2025, KM Labobar Berangkat Tanggal Berapa?
Jadwal Kapal Pelni Makassar-Surabaya Tanggal 8-29 September 2025, KM Labobar Berangkat Tanggal Berapa?
Travel News
Kemenhub Gelar Ramp Check Bus Saat Libur Panjang Maulid Nabi
Kemenhub Gelar Ramp Check Bus Saat Libur Panjang Maulid Nabi
Travel News
Jadwal KRL Jogja-Solo Tanggal 6-7 September 2025, Kereta Terakhir Jam Berapa?
Jadwal KRL Jogja-Solo Tanggal 6-7 September 2025, Kereta Terakhir Jam Berapa?
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau