KOMPAS.com - Pemerintah Jepang mengeluarkan imbauan penting bagi para pelancong terkait penyimpanan powerbank atau bank daya selama penerbangan.
Imbauan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan menyusul terjadinya sejumlah insiden kebakaran yang dipicu oleh baterai ponsel dan perangkat elektronik lainnya.
Dilansir dari Kyodo News pada Selasa (8/7), staf maskapai penerbangan di berbagai bandara Jepang mulai meminta kerja sama penumpang untuk menyimpan powerbank di lokasi yang terlihat dan mudah dijangkau, bukan di dalam kompartemen atas pesawat.
Baca juga: 4 Aturan Bawa Powerbank di Pesawat yang Berlaku di Indonesia, Apa Saja?
"Demi keselamatan, kami ingin meminta pengertian dan kerja sama," ujar salah satu staf maskapai di Bandara Haneda, Tokyo.
Imbauan ini muncul setelah meningkatnya kekhawatiran terhadap baterai litium-ion yang digunakan dalam powerbank.
Baterai jenis ini dapat menimbulkan risiko kebakaran apabila mengalami benturan atau kerusakan karena degradasi.
Penempatan yang tidak tepat, seperti di tempat tersembunyi atau kompartemen yang sulit dijangkau, dapat memperlambat penanganan darurat jika terjadi kebakaran.
Selain menyimpan di tempat yang terlihat, pemerintah Jepang juga mengingatkan bahwa baterai cadangan dan powerbank dilarang disimpan di bagasi terdaftar.
Lihat postingan ini di Instagram
Ada pula batasan jumlah dan kapasitas baterai yang diperbolehkan masuk dalam kabin pesawat.
Aturan ini sejalan dengan ketentuan internasional tentang keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh badan penerbangan sipil global.
Imbauan Jepang ini juga dipicu oleh insiden yang terjadi belum lama ini di Korea Selatan. Pada 28 Januari 2025, sebuah powerbank terbakar di dalam pesawat maskapai Air Busan yang hendak lepas landas dari Bandara Internasional Gimhae, Busan, menuju Hong Kong.
Akibat insiden tersebut, pesawat mengalami kebakaran hebat hingga hampir separuh badan pesawat hangus.
Sebanyak 176 orang yang terdiri dari 169 penumpang dan tujuh awak kabin harus segera dievakuasi melalui perosotan darurat. Meskipun tidak ada korban jiwa, tujuh orang dilaporkan mengalami luka ringan.
Insiden seperti ini menunjukkan pentingnya kesadaran penumpang akan risiko perangkat elektronik selama penerbangan.
Pemerintah Jepang berharap dengan adanya imbauan ini, para pelancong bisa lebih berhati-hati dan mengikuti aturan yang ada demi keselamatan bersama.
Baca juga: Aturan Powerbank di Singapore Airlines Terbaru, Jangan Digunakan di Pesawat
Sebagai langkah bijak saat bepergian dengan pesawat, selalu:
Keselamatan penerbangan bukan hanya tanggung jawab kru dan maskapai, tetapi juga seluruh penumpang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini