KOMPAS.com - Empat turis Israel dideportasi dari Thailand setelah aksi mereka berubah menjadi kekerasan di ruang gawat darurat Rumah Sakit Pai, Provinsi Mae Hong Son, pada Minggu (2/2/2025).
Insiden ini bermula setelah kecelakaan motor yang melibatkan seorang warga Israel lainnya.
Keempat turis Israel tersebut—Daniel Gagaev (24), Aviv Rom (26), Emanoel Ashton (25), dan Dan Nisko (25), telah ditangkap oleh polisi imigrasi setempat. Visa turis mereka pun resmi dicabut.
Baca juga: Turis Israel Berulah, Terobos IGD dan Rusak Fasilitas Rumah Sakit
Dikutip dari Bangkok Post, Selasa (11/2/2025), Inspektur Polisi Imigrasi Mae Hong Son, Letnan Kolonel Wichai Panna mengatakan, keempat turis Israel tersebut didakwa dengan tuduhan bersekongkol untuk mengancam, melecehkan, atau mengganggu orang lain.
Tuduhan tersebut tergolong sebagai tindakan mengganggu ketertiban umum atau membahayakan keselamatan masyarakat, yang secara hukum membuat mereka tidak lagi memenuhi syarat untuk memiliki visa Thailand.
Kejadian ini mencuat setelah seorang dokter di Rumah Sakit Pai mengunggah kisahnya di media sosial. Dalam unggahannya, ia menyebut bahwa keempat pria tersebut menerobos masuk ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) dan mengamuk, merusak properti rumah sakit.
Meski tidak disebutkan secara rinci, kerusakan yang mereka sebabkan cukup signifikan hingga pihak rumah sakit terpaksa meminta bantuan kepolisian.
Bukannya bekerja sama, mereka justru menolak meninggalkan lokasi, sehingga polisi akhirnya turun tangan dan mengenakan denda sebesar 3.000 baht (sekitar Rp 1,4 juta) untuk masing-masing pelaku.
Baca juga: Bukannya Takut, Turis Inggris di Bali Cengengesan Usai Ditangkap karena Kokain
Dokter yang membuat unggahan tersebut juga mengungkap bahwa ini bukan pertama kalinya rumah sakit menghadapi turis Israel yang bersikap kasar, agresif, dan melanggar hukum.
Ia bahkan mengaku merasa tidak aman bekerja di sana dan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa distrik Pai telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Israel, namun sayangnya sebagian dari mereka justru melanggar aturan setempat.
Beberapa diketahui mengoperasikan sekolah mengemudi motor secara ilegal, sementara lainnya mengendarai kendaraan tanpa memiliki surat izin resmi.
Baca juga: Turis Inggris Bisnis Rental Motor Ilegal di Bali, Berapa Harga Sewanya?
Hal ini berdampak pada meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.
Unggahannya segera memicu reaksi luas dari warganet, terutama dari warga lokal yang merasa resah dengan keberadaan turis-turis yang tidak menaati hukum.
Insiden ini juga mendorong kepolisian setempat untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap keempat wisatawan tersebut.
Baca juga: Pneumonia Mewabah di Jepang, Turis Diminta Pakai Masker dan Cuci Tangan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini