Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Hotel di Kota Batu Saat Libur Lebaran 2025 Turun Dibanding Tahun Lalu

Kompas.com - 08/04/2025, 07:07 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com – Libur Lebaran 2025 tidak membawa lonjakan okupansi hotel seperti tahun-tahun sebelumnya, terutama di Kota Batu, Jawa Timur.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu mencatat tingkat keterisian kamar hotel hanya mencapai 70 persen, mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan periode Lebaran 2024 yang mencapai 85 persen.

Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, mengungkapkan bahwa turunnya angka ini cukup mencolok jika dibandingkan dengan beberapa momen liburan lainnya.

Baca juga: PHRI Teriak Hotel Sepi, Dedi Mulyadi Bantah karena Larangan Study Tour

Misalnya, pada libur Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek 2025, okupansi hotel di Kota Batu sempat mencapai 80 persen.

"Okupansi hotel (libur Lebaran) saat ini 70 persen, itu turun kalau dibanding tahun lalu yang mencapai 85 persen," kata Sujud di Kota Batu, Senin (8/4/2025).

Sebab penurunan okupansi hotel di Kota Batu

Menurut Sujud, penyebab pasti penurunan tersebut belum dapat dipastikan. Namun, ada sejumlah faktor yang diperkirakan memengaruhi menurunnya angka keterisian hotel tahun ini:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Libur Lebaran dekat dengan libur lainnya

Salah satunya adalah kedekatan waktu libur Lebaran dengan beberapa momen liburan lainnya yang membuat masyarakat harus memilih prioritas liburan.

Penurunan daya beli masyarakat

Selain itu, kondisi ekonomi masyarakat juga dinilai menjadi salah satu penyebab utama.

“Kemungkinan juga bisa karena daya beli masyarakat memang menurun dan itu sudah terlihat sejak tahun lalu, sekarang semakin menurun,” ujarnya.

Baca juga: Ada Efisiensi Anggaran, PHRI Kota Malang Minta Pemerintah Beri Solusi untuk Pengelola Hotel

Meski mengalami penurunan dibanding Lebaran tahun lalu, angka okupansi tersebut sebenarnya meningkat sekitar 20 persen dibandingkan saat bulan Ramadhan 2025.

Untuk menyiasati situasi ini, pengelola hotel di Kota Batu memilih untuk tidak menetapkan tarif tinggi seperti pada musim liburan sebelumnya. Harga kamar dijual dengan rate yang lebih rendah guna menarik minat wisatawan.

Kondisi bianglala yang menjadi ikon Alun-Alun Kota Batu, Jawa Timur yang masih tidak bisa digunakan. KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Kondisi bianglala yang menjadi ikon Alun-Alun Kota Batu, Jawa Timur yang masih tidak bisa digunakan.

"Kalau rate kamar hotel sekarang lebih rendah dari tahun lalu. Kalau yang tahun lalu kami bisa menaikkan harga hampir dua kali lipat, tapi sekarang ini cuma sampai harga saat akhir pekan saja," jelas Sujud.

Kondisi serupa juga dialami oleh pengelola vila di Kota Batu. Setelah melakukan pertemuan dengan sejumlah pemilik vila, Sujud menyebut bahwa mereka pun mengalami penurunan okupansi dan terpaksa menurunkan harga sewa.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Travel News
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau