Transit di Tengah Kota, Tempat Rehat Baru di Simpang Temu Dukuh Atas

KOMPAS.com - Bagi banyak orang yang lalu-lalang setiap hari di kawasan Dukuh Atas—entah itu naik KRL, LRT, MRT, atau TransJakarta—berhenti sejenak mungkin hanya berarti duduk di bangku taman atau menyeruput kopi cepat.

Tapi sekarang, pilihan itu bertambah. Ada tempat baru untuk benar-benar rehat, menyendiri, menunggu kereta bandara, atau sekadar recharge energi. Namanya Artotel Hub Simpang Temu, jadi salah satu hotel di Jakarta Pusat.

Terletak di Gedung Transport Hub Dukuh Atas, hotel yang memiliki 90 kamar ini "menyatu" dengan pusat transportasi publik ibu kota. Dari Stasiun KRL Sudirman, cukup beberapa langkah kaki. Naik MRT atau LRT? masih satu kawasan kok.

Baca juga: Jumlah Turis ke Bali Naik, tapi Pengusaha Mengeluh Hotel Sepi, Kok Bisa?

"Ini jadi hotel hub pertama di Jakarta dan untuk traveler jadi mudah aksesnya," ujar Founder & CEO Artotel Group Erastus Radjiman dalam konferensi pers, Rabu (7/5/2025).

Soal pemandangan, rooftop bar yang tersedia di hotel ini akan menyuguhkan panorama ikonik kota Jakarta, lanskap Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin—tempat lampu-lampu kota menyala di malam hari.

Saat ini, hotel ini masih berkonsep hub sehingga masih menawarkan harga kamar per malam mulai Rp 950.000. Hal ini berbeda dengan hotel transit yang bisa disinggahi dalam waktu singkat mulai 3 jam, 6 jam, dan 8 jam. 

Dokumentasi Artotel Hub Simpang Temu Area restoran di Artotel Hub Simpang Temu.

Baca juga: 4 Hotel Keluarga Dekat Candi Borobudur, mulai Rp 100.000

Adapun Kawasan Simpang Temu Dukuh Atas memang dirancang untuk menjadi simpul aktivitas masyarakat urban melalui pendekatan kawasan terpadu. Pengembang kawasannya yaitu PT MRT Jakarta. 

“Kami punya mandat membangun transportasi sekaligus kawasan TOD (transit oriented development)," kata Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat.

Kawasan ini diharapkan jadi tempat yang mendukung kegiatan masyarakat urban Jakarta dan mendukung gaya hidup serta mobilitas masyarakat perkotaan. 

Baca juga: Hotel di Bali Sepi, Wisatawan Diduga Menginap di Akomodasi Ilegal