MALANG, KOMPAS.com - Ketua Malang Health Tourism Board atau penggagas wisata kesehatan di Malang Raya, yakni Ardantya Syahreza, menargetkan Jepang sebagai mitra strategis sekaligus pasar potensial.
Pihaknya juga telah mempresentasikan potensi investasi wisata kesehatan terpadu di Malang Raya dalam Indonesia Tourism Investment Business Forum 2025 di Osaka.
Disampaikannya bahwa proyek Mariposa merupakan hasil konsolidasi antara pelaku industri pariwisata seperti Jatim Park Group dengan berbagai rumah sakit dan klinik di tingkat regional hingga internasional.
Baca juga: Libur Sekolah 2025, Catat Jadwal Kereta Tambahan dari Stasiun Malang
"Keberadaan proyek ini diestimasikan akan dapat menciptakan tambahan pendapatan sebesar Rp 200 miliar per tahun bagi Malang Raya dari wisatawan mancanegara, wisatawan kebugaran, dan turis domestik lainnya," ujar Ardantya Syahreza pada Sabtu (7/6/2025).
Menurutnya, pemilihan Malang Raya sebagai lokasi proyek didasarkan pada keunggulan alamnya.
View this post on Instagram
Seperti udara pegunungan yang sejuk dengan suhu 18–24 derajat Celsius sepanjang tahun, hutan yang rimbun, serta perbukitan yang indah, menjadikannya surga kesehatan alami.
Dikatakannya bahwa inisiatif ini telah mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata RI.
Baca juga: Tersembunyi tapi Memikat: 5 Hidden Gem di Malang yang Wajib Kamu Kunjungi
"Dari Deputi Bidang Industri dan Investasi, mengapresiasi konsep Mariposa dan secara terbuka mengundang para investor dalam dan luar negeri untuk bergabung dalam proyek yang berlokasi di kawasan Jawa Timur Park, Batu tersebut," katanya.
Ardantya menyampaikan bahwa pemerintah saat ini memandang sektor wisata kesehatan sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi.
Dengan nilai ekonomi kebugaran mencapai 56,43 miliar dollar AS pada 2023, Indonesia berhasil menempati peringkat ke-18 global, mengungguli negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.
Baca juga: Umbulan Tanaka Waterfall, Wisata Rasa Jepang di Malang Jawa Timur
"Proyek Mariposa diharapkan dapat dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang akan menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat di Malang Raya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.