JAKARTA, KOMPAS.com - Contek itinerary wisata di Cikini, Jakarta Pusat, berikut ini bila kamu ingin liburan sejenak tanpa harus ke luar kota.
Cikini memiliki sejumlah bangunan bersejarah, ditambah kuliner jadul yang masih bisa dinikmati sampai saat ini.
Baca juga: Mampir ke Perpustakaan Jakarta di Cikini, Tempatnya Estetis dan Nyaman
Simak rincian rencana perjalanannya, berdasarkan aktivitas walking tour yang diikuti Kompas.com, Sabtu (10/5/2025), bersama hotel ibis Jakarta Raden Saleh dan TimeGap.
Masjid Jami Al-Makmur Cikini atau Masjid Al-Makmur berlokasi di tepi Kali Ciliwung. Dulunya area tempat ibadah ini didirikan masih termasuk area kediaman maestro Raden Saleh.
"Sebelumnya, (area) ini adalah area Raden Saleh. Di sini sempat dibangun tempat ibadah atau surau yang terbuat dari bambu," kata pemandu Time Gap, Sierra Situmorang pada Sabtu (10/5/2025).
Baca juga: Kisah Masjid Al-Makmur Cikini, Terancam Dibongkar Beberapa Kali
Kemudian surau tersebut dibangun kembali menjadi masjid dengan menara setinggi 10 meter. Masjid ini pun sudah menjadi cagar budaya.
Bangunannya terbagi dua, satu untuk tempat ibadah dan satunya lagi untuk bangunan sekolah dari Yayasan Masjid Al Ma'mur Cikini.
Sekitar 450 meter berjalan dari Masjid Jami Al-Makmur Cikini, Kompas.com sampai di masjid yang di dalamnya terdapat makam Habib Cikini atau Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi.
Untuk wisatawan muslim yang ingin ke tempat ini, pakailah pakaian yang sopan sesuai adab berpakaian dalam agama Islam.
Sementara itu, untuk non-muslim, pakailah baju lengan panjang, celana panjang, dan kain penutup kepala sesuai aturan yang ada.
Baca juga: Panduan Lengkap Ziarah ke Makam Habib Cikini di Jakarta Pusat
Makam Habib Cikini berlokasi tepat di samping sebuah apartemen. Dulunya, makam ini hendak dipindahkan, tapi tidak bisa dan bahkan sampai memunculkan mata air.
Sierra menuturkan, air dari mata air tersebut masih mengalir hingga saat ini. Pengunjung muslim yang ingin membawa pulang air tersebut bisa membawa wadah sendiri.
Bila belum sarapan atau ingin ngemil sebentar, kamu bisa beli roti legendaris dari gerobak roti Tan Ek Tjoan. Gerobak berwarna kuning cerah ini mudah dijumpai di pinggir Jalan Cikini sebelum Taman Ismail Marzuki (TIM).
Roti Tan Ek Tjoan bermula dari tahun 1920. Sierra menyampaikan, awalnya pabrik roti tersebut berada di Jakarta, tapi kemudian dipindahkan ke Bogor, Jawa Barat.
Konon, roti ini menjadi langganan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta.
Baca juga: Ini Dia Toko Roti Legendaris di 5 Kota di Indonesia
Waktu itu Bung Hatta merasa lapar dalam perjalanan menuju Kebun Raya Bogor. Sopirnya lantas membelikannya roti Tan Ek Tjoan yang harganya murah, sekitar tiga perak, tapi rasanya enak.
Salah satu varian populer dari Tan Ek Tjoan adalah roti gambang yang padat dan manis. Harganya mulai Rp 10.000, dengan pembayaran tunai.
View this post on Instagram