Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mencekam Maskapai Penerbangan India Terjang Badai dan Hujan Es

Kompas.com - 25/05/2025, 21:01 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Pada tanggal 21 Mei 2025, penerbangan IndiGo 6E-2142 rute Delhi–Srinagar mengalami kejadian luar biasa saat menghadapi badai es dan turbulensi parah di ketinggian di atas 10.000 meter di atas permukaan laut.

Meskipun menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan situasi darurat teknis di udara, para pilot berhasil mendaratkan pesawat Airbus A321neo dengan selamat di Srinagar dengan lebih dari 220 penumpang di dalamnya.

Awal mula insiden

Saat melintasi wilayah udara di dekat Pathankot, pesawat memasuki badai es yang hebat. Pilot mencoba untuk menghindari cuaca buruk tersebut dengan meminta izin kepada Northern Control Angkatan Udara India untuk berbelok ke arah kiri, mendekati perbatasan internasional.

Baca juga: Pesawat Ini Terbang Tanpa Pilot Selama 10 Menit akibat Kopilot Pingsan

Namun, permintaan tersebut tidak disetujui. Upaya lanjutan untuk memasuki wilayah udara Pakistan juga ditolak oleh Air Traffic Control (ATC) Lahore (Pakistan).

Karena posisi pesawat sudah terlalu dekat dengan awan badai, kru akhirnya memutuskan untuk menerobos cuaca buruk demi mencapai Srinagar.

Gangguan teknis dan peringatan darurat selama menerjang badai

Selama melewati badai, pesawat menghadapi berbagai gangguan teknis yang mengkhawatirkan dan mencekam.

Peringatan terkait kecepatan maksimum, kerusakan angle of attack fault, serta hilangnya perlindungan alternate law dan ketidakakuratan indikator kecepatan cadangan muncul secara beruntun.

Autopilot pun dinonaktifkan secara otomatis akibat turbulensi vertikal (updraft dan downdraft) yang ekstrem.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Pesawat juga menerima peringatan stall berkali-kali karena kecepatan pesawat yang tidak stabil. Bahkan, laju penurunan pesawat sempat mencapai 2.500 meter per menit, jauh di atas normal.

Dalam situasi ini, pilot mengambil alih kendali secara manual dan menerbangkan pesawat tanpa bantuan autopilot hingga berhasil keluar dari badai.

Pesawat mendarat dengan selamat

Setelah melaksanakan prosedur darurat yang sesuai, kru menyatakan situasi PAN-PAN (panggilan urgensi yang menandakan keadaan darurat yang serius, tetapi tidak mengancam keselamatan jiwa secara langsung). Mereka menghubungi ATC Srinagar untuk meminta panduan radar dan vektor pendaratan.

Berbekal kendali manual dan auto-thrust yang masih berfungsi, pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan aman di Bandara Srinagar. Tidak ada penumpang atau awak yang mengalami cedera dalam insiden ini.

Baca juga: Ke Karimunjawa Kini Bisa Naik Pesawat, Begini Caranya

Pemeriksaan pasca-penerbangan menunjukkan adanya kerusakan pada bagian hidung pesawat, akibat hantaman badai es yang parah.

Tanggapan otoritas dan angkatan udara

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India (DGCA) menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan penuh terhadap insiden ini.

Sementara itu, sumber dari Angkatan Udara India atau Indian Air Force (IAF) menegaskan bahwa mereka telah memberikan bantuan maksimal dalam batasan yang ditetapkan oleh NOTAM (Notice to Airmen) yang saat itu melarang pesawat India melintasi wilayah udara Pakistan.

IAF menyebutkan bahwa setelah permintaan ke Lahore ATC ditolak, pesawat langsung diarahkan kembali oleh ATC Delhi dan dibantu secara profesional hingga berhasil mendarat dengan selamat di Srinagar.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau